Page 222 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 222

214    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



                  Melihat  berbagai  persoalan  bidang  pertanahan,  perlu  dilakukan  perubahan  sistem
             publikasi yang ada menuju sistem publikasi positif. Jaminan kepastian hukum yang diberikan
             oleh  Pemerintah  Indonesia  selama  ini,  perlu  dikaji  ulang  dalam  kaitannya  dengan  upaya
             peningkatan  jaminan  kepastian  hukum  bagi  pemegang  hak  atas  tanah.  Keberanian  mela-

             kukan perubahan menuju ke sistem publikasi positif merupakan langkah besar bagi Indone-
             sia sebagai perwujudan penegakan hukum dan kepastian hukum dalam bidang pertanahan.
             Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional seharusnya berperan aktif

             mendorong terciptanya tonggak sejarah baru di bidang pertanahan dengan melahirkan UU
             Pertanahan yang baru dengan sistem publikasi positif.
                  Pembaharuan Hukum Pertanahan yang didahului oleh pengembangan kebijakan perta-
             nahan tentunya harus diawali dengan pengembangan hukum pertanahan sebagai bagian dari
                                     15
             sistem hukum nasional.  Namun demikian, pengembangan-pengembangan tersebut semes-
             tinya tetap berpedoman pada prinsip-prinsip dasar yang ada pada hukum pertanahan itu
             sendiri. Dalam hal ini, hukum tidak hanya berfungsi sebagai  social control tetapi sebagai
             social  engineering.  Agar  pembangunan  hukum  sesuai  asas  dalam  UUPA,  maka  semua

             perkembangan hukum yang baru, di-institusionalisasikan ke dalam substansi penyempur-
             naan  UUPA.  Michel  Foucault  berpendapat,  dalam  masyarakat  modern,  hukum  berfungsi
             untuk memperluas kontrol sosial, pengetahuan, dan kekuasaan institusional atas individu
                                                                   16
             demi tujuan yang bermanfaat untuk lembaga hukum.
                  Pemikiran untuk pemberlakuan pendaftaran tanah sistem publikasi positif didasarkan
             atas  pemahaman  bahwa  jaminan  kepastian  dan  perlindungan  hukum  perlu  diupayakan
             peningkatannya  agar  lebih  memberikan  penguatan  kepada  hak-hak  rakyat  atas  tanah.

             Pemikiran  ini  lebih  dilandasi  oleh  tuntutan  keadaan  dalam  menghadapi  era  globalisasi.
             Pendaftaran tanah yang memberikan kepastian hukum lebih kuat, bahkan kepastian yang
             mutlak kepada subyek  hak yang sudah terdaftar atas kepemilikan tanahnya sebagaimana
             yang terjadi dalam pendaftaran tanah sistem publikasi positif, menjadi obsesi di kalangan

                                                                     17
             masyarakat  pemilik  tanah  maupun  pelaku  investasi.  Pemerintah  menjamin  kebenaran
             semua  informasi  yang  tertulis  dalam  sertifikat  hak  atas  tanah.  Apabila  terjadi  kesalahan
             administrasi  oleh  pemerintah  (misalnya  sertifikat  ganda),  pemerintah  akan  memberikan

             dana kompensasi atau ganti kerugian atas kesalahan administrasi tersebut.
                  Dalam upaya melakukan kebijakan perubahan sistem pendaftaran tanah publikasi positif
             terdapat  empat  kondisi  prasyarat  (pre-requisite  condition)  yang  harus  dipenuhi  untuk




                15  Joyo Winoto, “Reforma Agraria Mandat Politik Konstitusi dan Hukum Dalam Rangka Mewujudkan
             Tanah Untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat”, Jakarta, Badan Pertanahan Nasional, 2007.
                16  Turkel, Gerald, Law and Society: Critical Approaches, (Allyn & Bacon, 1995).
                17  Baca  pula,  Kurdinanto  Sarah,  “Menuju  Pendaftaran  Tanah  Sistem  Positif”,  Makalah disajikan pada
             Seminar Nasional "Meninjau Kemungkinan Penyelenggaraan  Pendaftaran  Tanah  Dengan  Sistem  Publikasi
             Positif, diselenggarakan oleh Pusat Studi Hukum Agraria, Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 17
             April 2000.
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227