Page 229 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 229

Listyowati Sumanto: Konstruksi Yuridis Assurance Fund menuju Sistem Publikasi Positif ...     221


             ganti rugi untuk pemilik terdaftar yang dicabut haknya, melainkan melalui berperkara ke
             pengadilan dan pembayaran kompensasi dilakukan melalui Consolidated Revenue Fund.
                  Di Singapura, Assurance Fund diatur menurut Pasal 151-160 Land Title Act (Chapter 157)
             (Original  Enactment:  Act  27  of  1993),  Revised  Edition  2004-Part  XVII  Civil  Rights  and

             Remedies. Sebesar 5% dari biaya pendaftaran yang dikumpulkan oleh Registrar disalurkan
             untuk Assurance Fund. Ganti rugi yang dibayarkan dari Assurance Fund adalah untuk pemilik
             terdaftar yang kehilangan haknya karena kelalaian, kesalahan atau pelanggaran kewenangan

             Registrar atau staffnya. Konsep Assurance Fund Singapura berbeda dari Australia dan Kana-
             da, karena Assurance Fund Singapura tidak melayani ganti kerugian yang disebabkan oleh
             penipuan  dan  pemalsuan.  Registrar  berwenang  memberi  kompensasi  tidak  melebihi
             $1.000,00. Tuntutan kompensasi yang melebihi $1.000 harus atas izin tertulis Menteri atau

             oleh  penetapan  pengadilan.  Jika  jumlah  piutang  Assurance  Fund  tidak  memadai  untuk
             memenuhi klaim, kekurangan tersebut harus dibayarkan dari Consolidated Fund. Penggugat
             mengajukan permohonan untuk ganti rugi pemulihan tidak lebih dari 12 tahun sejak tanggal
             terjadi kerusakan atau kerugian.

                  Ketentuan  berkaitan  dengan  Assurance  Fund  yang  dikenal  di  berbagai  negara  dapat
             diterapkan di Indonesia, khususnya jikalau sistem publikasi di Indonesia telah diubah dari
             sistem  publikasi  negatif  bertendensi  positif  menjadi  sistem  publikasi  positif.  Karena

             Assurance Fund ini merupakan lembaga baru yang semula tidak dikenal dalam peraturan
             perundang-undangan pertanahan di Indonesia, maka dimungkinkan untuk mengadopsi lem-
             baga hukum asing berikut pengaturannya. Namun keberadaan lembaga Assurance Fund ini
             harus tetap disesuaikan dan berpijak pada ketentuan bahwa Hukum Tanah Nasional bersum-

             ber pada Hukum Adat dan tidak bertentangan dengan  Pancasila dan UUD 1945 maupun
             peraturan perundangan lain.
                  Diberlakukannya Assurance Fund dalam Hukum Tanah Nasional bisa dilakukan berda-
             sarkan  teori  Legal  Transplants  24   atau  legal  borrowing,  atau  legal  adoption  istilah  yang

                                               25
             diperkenalkan oleh Alan Watson,  untuk menyebutkan suatu proses meminjam atau mengambil
             alih atau memindahkan hukum dari satu tempat atau negara atau bangsa ke tempat, negara
             atau bangsa lain, kemudian hukum itu diterapkan di tempat yang baru bersama-sama dengan

             hukum yang sudah ada sebelumnya.
                  Dasar pemikiran sistem Assurance Fund, berpijak pada prinsip bahwa kepada subyek hak
             atas tanah yang sudah terdaftar mempunyai kepemilikan yang “mutlak” atas tanahnya, maka
             berlaku  asas  indefeasible  title.  Sehingga  jika  seseorang  kehilangan  hak  karena  pendaftaran




                24  Terminologi hukum (rechts terminologie) tentang legal transplants (transplantasi hukum) digunakan
             oleh para ilmuwan hukum untuk menyebutkan sebuah kebijakan negara yakni, pengambil-alihan hukum
             asing untuk dijadikan hukum di negara sendiri. Lihat, Julius Stone, Legal Change Essays in Honour of Julius
             Stone, (Australia: Blackshield, Butterworths Pty Limited, 1983), hal. 56.
                25  Alan Watson, Legal Transplants An Approach to Comparative Law, (America: Scottish Academic Press,
             1974), hal. 22.
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234