Page 25 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 25

Sertipikat Hak Pakai  yang berasal  dari  Tanah Negara  akan
          diberikan melalui mekanisme surat keputusan menteri atau pejabat
          berwenang,  sedangkan  untuk  tanah  hak  milik  diberikan  melalui
          mekanisme akta perjanjian yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta
          Tanah (PPAT). Jangka waktu dari hak pakai sendiri diberikan paling
          lama dua  puluh  lima  tahun  yang  kemudian dapat diperpanjang
          kembali paling  lama dua puluh tahun,  namun apabila suatu tanah
          masih  dipergunakan  untuk keperluan  tertentu maka jangka waktu
          yang diberikan  tidak ditentukan.  Syarat  tersebut  hanya dapat
          berlaku pada beberapa departemen, badan, pemerintah daerah dan
          perwakilan negara  asing.  Mengingat kemudahan  yang  diberikan
          atas kepemilikan hak pakai, banyak penerima yang memanfaatkan
          hal tersebut untuk menggunakan hak atas tanah sebesar-besarnya,
          seperti  yang dilakukan  beberapa  pemerintah daerah.  Pemerintah
          dapat menggunakan hak pakai atas tanah negara yang ada sebagai
          aset  daerah  untuk menunjang kegiatan  pemerintahannya (Hardini
          and Ngadino, 2019). Contoh penggunaan hak pakai atas tanah yang
          termasuk dalam kategori aset daerah adalah taman atau hutan kota.
          Salah  satu  contoh penerbitan  hak pakai untuk  hutan  kota  terjadi
          pada Kabupaten Bangka  Tengah,  Provinsi Bangka Belitung  yang
          mengeluarkan 5 sertipikat hutan kota (Antara News, 2015)

             Hutan kota merupakan kawasan terbuka hijau di dalam kawasan
          kota yang  identik dengan  tumbuhan atau  pohon-pohon  besar dan
          biasanya seragam, dimana biasanya hutan kota berdiri diatas tanah
          negara  atau  tanah hak.  Keberadaan hutan kota berharapkan bisa
          menjadi sebuah ruang untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian
          lingkungan di kota, sebagai ruang terbuka untuk serapan air, sebagai
          kawasan untuk melindungi habitat vegetasi dan hewan serta dapat
          digunakan sebagai tempat interaksi sosial berupa wisata alam maupun
          sarana lain (Maulana, Riska and Kusuma, 2021). Pemerintah daerah
          menyadari bahwa tingginya kebutuhan manusia akan menyebabkan
          perubahan fungsi dari ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan akan
          semakin terdesak dan menyusut, maka dari itu pemerintah daerah


          10    Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30