Page 90 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 90

sistematika maupun rumusan serta mengurangi dan menambah
             ketentuan yang ada dalam RUUPA rancangan Soenarjo”.    60
                   Sumbangan atau masukan dari Seksi UGM cukup besar dalam
             hal mempengaruhi landasan filosofisnya sebagai dasar pembentukan
             UUPA, hal itu memang menjadi konsentrasi Notonagoro yang sangat
             menekankan bahwa Pancasila harus mampu menjelma ke dalam
             nafas UUPA. Namun demikian, sumbangannya tidak saja persoalan
             dasar falsafah, Seksi UGM juga memberikan banyak masukan dalam
             naskah yang dihasilkan oleh Panitia Agraria yang dipimpin Soewahyo

             Soemodilogo tersebut.  Atas berbagai masukan para pakar itulah,
                                    61
             RUUPA mengalami beberapa perubahan, termasuk juga harus
             menyesuaikan dengan UUD 1945 dan masukan-masukan lain hingga
             akhirnya muncul rancangan baru, rancangan Sadjarwo yang diajukan
             kepada DPR pada 1 Agustus 1960.
                                              62
                   Sejak diajukan untuk yang kedua kalinya, lebih kurang 1.5 bulan
             (tepatnya 14 September 1960), DPR sudah menyetujui keseluruhan
             isi dari draft UUPA, dan pada 24 September 1960 disahkan sebagai
             Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
             Pokok Agraria, dikenal dengan UUPA.  Pengesahan UU ini sangat
                                                    63
             besar pengaruhnya kepada persoalan tanah di Indonesia, karena
             pemberlakuan hukum agraria baru telah mencabut dan membatalkan
             hukum kolonial yang berlaku sebelumnya, seperti penghapusan pasal





                   60 Selengkapnya tentang masukan-masukan Seksi Agraria UGM, lihat Yance Arizona,
             Op.Cit., hlm. 62-65. Lihat juga Ahmad Nashih Luthfi, Razif, M. Fauzi, Kronik Agraria Indonesia,
             Memperluas Imajinasi Lintas Zaman, Sektor dan Aktor, Yogyakarta: STPN Press, 2010, hlm 56-57.
                   61 Tentang masukan seksi UGM secara lengkap lihat Iman Soetiknjo, Politik Agraria
             Nasional, Hubungan Manusia dengan Tanah yang Berdaarkan Pancasila, Yogyakarta: Gama
             Press, 1983, hlm. 25-33.
                   62 Sadjarwo, “Pidato Menteri Agraria di Depan DPRGR, 12 September 1960 Mengenai RUU
             Pokok Agraria”. Sumber: Arsip Nasional RI. Lihat juga Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia,
             Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid I, Jakarta: Jambatan, 2008, hlm. 130.
                   63 Sayang kami gagal menemukan risalah-risalah dari sidang-sidang di DPR, yang
             seharusnya tersimpan di Arsip Nasional, namun tidak/belum kami temukan. Menurut Iman
             Soetiknjo, Maret 1958 Seksi UGM telah dimintai oleh DPR masukan dalam sidang-sidangnya,
             bahkan menurutnya, ia sendiri yang langsung mengantarkan 300 bundel berkas pembahasan
             tentang RUUP dan penjelasan yang dibutuhkan oleh DPR, lihat Iman Soetiknjo, Op.Cit., hlm. 26.


                                   Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria  59
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95