Page 162 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 162
Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
wilayah dataran tinggi Priangan, kita masih dapat menemukan warisan
sistem wanatani ini, yang oleh Miguel Altiery digolongkan sebagai contoh
dari warisan sistem pertanian asli yang penting secara global (GIAHS). 3
E.M. Soekartadireja, and A. Ramlan, “The Javanese Home Garden as an Integrated Agro-
ecosystem”. Food and Nutrition Bulletin. Vol 7. No. 3, 1985, hal. 44-47; Otto Soemarwoto,
L. Chrisanty, Henky, Y.H. Herri, J. Iskandar, Hadyana and Priyono, “The Talun-Kebun:
A Man-made Forest Fitted to Family Needs”, dalam Food and Nutrition Bulletin. Vol. 7.
No.3. hal. 48-51; dan Otto Soemarwoto, and G.R. Conway, “The Javanesse Homegarden.”
J. Farm. Syst. Res. Ext. 2 tahun 1991, hal. 95-118. Teori ini juga dianut secara relatif meluas,
termasuk dalam dalam karya penting Tony Whitten, et al, The Ecology of Java and Bali,
Singapura: Periplus, Edition, 1996, hal. 607.
3 Miguel A. Altieri Globally Important Ingenious Agricultural Heritage Systems
(GIAHS): Extent, Significance, and Implications for Development, background paper untuk
inisiatif FAO dalam mengusulkan pengakuan atas warisan sistem pertanian asli yang penting
secara global. ftp://ftp.fao.org/sd/SDA/GIAHS/ SteeringCommittee_1_
153