Page 33 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 33

Hilmar Farid, dkk.
            kan hubungan kerja atau melarikan diri dari perusahaan perkebunan
            akan dikenakan sanksi hukuman. Di sinilah negara kolonial melakukan
            intervensi untuk membela kelas kapitalis perkebunan dengan memben-
            tuk pasukan polisi lapangan pada awal abad 20 untuk menjaga keamanan
            dan ketertiban di perkebunan-perkebunan besar. 6

                Bagian pertama dari tulisan ini membahas mengenai penaklukan-
            penaklukan yang berlangsung di Sumatera dengan mempergunakan
            perjanjian kontrak politik dan juga ekspedisi militer. Bagian pertama
            dari tulisan ini memperlihatkan pula bahwa ekspansi modal asing mem-
            butuhkan ruang geografi sebagai tempat produksi, distribusi dan pertu-
            karan komoditi.


            Perjanjian kontrak politik dan penaklukan

                Pada akhir abad ke 18 perusahaan-perusahaan dagang Eropa mulai
            memperhati-kan perkembangan produk-produk agraria dari Sumatera
            seperti lada dan kopi.  Misalkan VOC pada 1754 mendirikan pos militer
            di kuala sungai Siak untuk perdagangan lada. Tetapi pos militer VOC itu
            tidak berlangsung lama karena kemerosotan perdagangan di sana.
                Ekspansi tahun 1780-an perdagangan perorangan di Sumatera
            membuat merosotnya perusahaan-perusahaan dagang Belanda dan
            Inggeris. Terdapat dua kelompok pedagang perorangan yang datang dari
            arah yang berbeda. Pertama, pedagang Inggeris dan Tamil datang dari
            pelabuhan India. Kedua, kelompok pedagang perorangan Inggeris dan
                                                                  7
            Cina datang dari pelabuhan kekuasaan Inggeris di Penang (1786).  Kemu-
            dian, pada tahun yang sama pedagang-pedagang dari Prancis dan Ameri-
            ka datang dari pusat-pusat pelabuhan New England. Pedagang-pedagang
            Amerika mencari lada ke pelabuhan Sibolga dan Meulaboh, tempat para


                6  Pada awalnya perusahaan-perusahaan perkebunan untuk mengatasi kuli-kuli yang
            lari dengan menyewa kepala-kepala Cina dari straits settlements, tetapi seiring terjadinya
            pembakaran empalesemen gudang tembakau tahun 1890-an oleh petani Batak Tapanuli,
            maka dibentuk polisi perkebunan dibawah kekuasaan residen. Marieke Bloembergen.
            Polisi Zaman Hindia Belanda. Dari kepedulian dan ketakutan. (Jakarta: Kompas Media
            Nusantara-KITLV, 2011), hlm., 116-117.
            24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38