Page 167 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 167

ini ditandai dengan keberadaan sebanyak 1.385 SHM yang terbit
          di  atas lahan.  Sementara itu, hal yang perlu  dipahami adalah
          pemberian SHM tidak hanya mengubah status pemilikan lahan
          secara de jure. Namun,juga merombak struktur hubungan hukum
          yang berkaitan dengan hukum adat atas lahan yang sebelumnya
          merupakan ulayat  masyarakat  adat, di mana  tanah adalah
          milik bersama kaum (komunal)  menjadi milik pribadi orang
          perorangan (privat).

             Corak hukum publik berdasarkan hukum adat setempat yang
          terdapat  dalam hak ulayat telah dihapus keberadaannya oleh
          SHM, lalu berganti dengan hubungan hukum privat berdasarkan
          ketentuan  hukum positif negara. Selain itu, relasi  religius-
          magis yang terdapat pada institusi ulayat juga telah berkurang
          kekuatannya karena imbas dari  menguatnya kepemilikan
          individu yang  dilembagakan  oleh institusi negara  berdasarkan
          hukum positif tadi. Orang tidak lagi segan menentang lembaga
          kenegerian adat karena anggapan tanah adalah mutlak miliknya
          secara absolut yang tidak ada kaitannya dengan nenek moyang.
          Dengan kondisi demikian, tanah seluas sekitar 2.500 hektar yang
          telah disertifikat menjadi milik perseorangan sesungguhnya tidak
          lagi dapat diklaim sebagai tanah ulayat masyarakat adat Senama
          Nenek. 194






          194   Pasal 4 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
            Nomor  18  Tahun  2019  tentang  Tata  Cara  Penatausahaan  Tanah  Ulayat  Kesatuan
            Masyarakat  Hukum  Adat  mengatur  “pelaksanaan  hak  ulayat  masyarakat  adat  tidak
            berlaku  terhadap  bidang-bidang  tanah  yang  telah  dipunyai  oleh  perseorangan  atau
            badan hukum dengan sesuatu hak atas tanah atau yang telah dibebaskan oleh institusi
            pemerintah,  badan  hukum  atau  perseorangan  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan
            perundang-undangan.”



        132   Reforma Agraria Tanah Ulayat
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172