Page 126 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 126

anggotanya yakni Kolonel Soejono Ongko, Ir. Soepardan, Drs.
                   Sehudin Djojosubroto, Amien Tjokrosoeseno, Budiharsono S.H.
                   Dengan sekretaris Djaki Mochtar S.H. Surat ini ditandatangani
                   oleh Menteri Koordinator Pembangunan Pertanian dan Agraria
                   Sadjarwo S.H. 131


                   Jenis Naskah: Surat Keputusan. Jumlah Halaman: 2 halaman.
                   Kata Kunci: perubahan, penguasaan, perusahaan, perkebunan,
                   Inggris


             Amanat PJM Presiden Sukarno pada Pelantikan Lima Menteri Baru

                   dalam Kabinet Kerja Gaya Baru, Sudjarwo, Komodor Hamzah
                   Athohandojo, Hadji Mohammad Hasan, Drs. Frans Seda, R.
                   Hermanses S.H., di Istana Merdeka Jakarta, 4 Juni 1964
                   Terdapat sumpah janji pengangkatan Sudjarwo menjadi Menteri
                   Kehutanan, Hamzah Atmohandojo (Menteri Perikanan Darat
                   dan Laut), Hadji Mohammad Hasan (Menteri P3, Pendapatan,
                   Pembiayaan, Pengawasan Uang), Drs. Frans Seda (Menteri
                   Perkebunan) dan Rudolf Hermanses S.H. (Menteri Agraria).
                   Sukarno mengatakan, sumpah ini berdasarkan agama Islam,
                   Katolik, Kristen, dan berisi tanggungjawab pengemban sumpah
                   untuk menjalankan tugas kepada Tuhan, tanah air, bangsa, dan
                   negara. Pengadaan regrouping atau reshuffling Kabinet Kerja guna

                   menyempurnakan usaha dalam bidang pangan dan membuat RI
                   cukup pangan dan cukup kebutuhan ekonomi. Selain itu, guna
                   memenuhi Amanat Penderitaan Rakyat, Sukarno mengadakan
                   formasi dan susunan pemerintah sebaik mungkin.
                        Menurut Sukarno, Indonesia ditinjau dari sudut historis
                   adalah bangsa kaya yang punya sumber kekayaan melimpah dan
                   bisa dipakai untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat.
                   Penggunaan sumber kekayaan di atas tanah dan di dalam tanah



                   131 Surat ini ditemukan di Arsip Nasional Republik Indonesia, dan copiannya telah
             dikoleksi oleh Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  115
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131