Page 153 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 153

wajib lapor pada Kepala Agraria Daerah kabupaten. Kota yang
                 bersangkutan sesuai dengan pasal 3 UU No.56 tahun 1960. Tanah
                 yang lebih ini diambil pemerintah dan dibagikan pada rakyat
                 yang membutuhkan dengan penggantian harga (UU No.5 tahun
                 1960, pasal 7).
                       Menurut UU No.56 tahun 1960 pasal 4, orang-orang
                 yang memiliki tanah pertanian yang jumlahnya luas melebihi
                 batas maksimum, dilarang memindahkan hak miliknya atas
                 seluruh atau sebagian tanah tersebut. Di daerah-daerah
                 banyak pelanggaran mengenai hal ini yang terlalu jauh
                 melanggar ketentuan Landreform. Seperti pura-pura cerai
                 untuk mempertahankan tanah kelebihan tersebut, ada yang

                 mewariskan tetapi orangnya masih hidup, ada yang mewakafkan
                 tanahnya tanpa memperhatikan syarat-syarat hukumnya.
                       Dalam UU No.56 Prp. Tahun 1960 pasal 1 menyatakan
                 bahwa seorang dalam keluarga besar hanya boleh menguasai
                 tanah pertanian baik miliknya sendiri atau orang lain, yang tidak
                 melebihi batas maksimum yang ditetapkan. Dalam penjelasan
                 umum UU ayat 7 ditegaskan bahwa penetapan maksimum
                 memakai dasar keluarga, biarpun yang berhak atas tanah itu
                 beberapa orang saja. Jumlah anggota keluarga ditetapkan 7 orang,
                 jika lebih maka akan mendapat penguasaan tanah 10% dari batas
                 maksimum setempat. Jumlahnya tidak boleh lebih dari 50% dan
                 luas tanah pertanian tidak lebih dari 20 ha.
                       Mengenai redistribusi tanah. PP No.224 tahun 1961
                 tentang pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti
                 Kerugian pasal 6 menyatakan bahwa kepada bekas pemilik
                 tanah yang tanahnya diambil pemerintah diganti rugi besarnya
                 ditentukan oleh Panitia Landreform Daerah Tingkat II, atas
                 dasar perhitungan perkalian hasil bersih rata-rata selama 5 tahun

                 terakhir, dan berdasarkan golongan kelas tanahnya. Untuk 5
                 ha pertama tiap hektar 10 kali hasil bersih setahun; untuk 5 ha
                 kedua, tiga dan empat, tiap hektar 9 kali hasil bersih setahun.




            142     Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158