Page 43 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 43

Dalam skema yang dibuat oleh Ketua Panitia Agraria Yogya
            mulai tampak persoalan hak tanah di republik ini. Skema itu langsung
            menunjukkan subjek dan objek secara jelas, bahkan menampilkan
            juga skema hak atas tanah bagi warga asing, sebagaimana dalam
            skema muncul dua subjek, warga negara dan bukan warga negara.
            Yang justru menarik adalah tidak dimunculkannya skema hak tanah
            secara komunal, padahal poin A merekomendasikan pengakuan hak
            ulayat namun demikian tidak muncul dalam skema secara detail.
            Hal ini juga yang akhirnya pada UUPA 1960 juga tak terwadahi, yang
            diakui hanya hak individu/perorangan dan badan hukum. Perdebatan
            tentang hak warga negara asing memang panjang, bahkan di Panitia
            Agraria Jakarta masih juga muncul wacana itu, akan tetapi akhirnya

            berhasil dikeluarkan dari draft UUPA.


            2.   Mimpi Kedua: Panitia Jakarta, 1951

                 Panitia Agraria Yogya selesai menjalankan tugasnya dengan
            mengeluarkan hasil dan rekomendasi yang cukup banyak sebagaimana
            dijelaskan di atas. Dengan modal itu kemudian presiden membentuk
            kepanitiaan baru, karena Panitia Yogya yang tidak terlalu lama bekerja
            dianggap belum sepenuhnya menyelesaikan hal-hal terkait hukum
            agraria yang diinginkan. Apalagi situasi politik nasional sangat tidak
            mendukung karena peristiwa pendudukan Belanda. Saat Panitia Yogya
            dibentuk kedudukan pemerintah republik ada di Yogyakarta, situasi
            pemeritahan dalam kondisi yang tidak stabil. Begitu situasi negara dalam
            kondisi stabil, tepatnya 19 Maret 1951, Presiden Republik Indonesia
            membubarkan Panitia Agraria Yogya dan membentuk Panitia Agraria
            Jakarta dengan penetapan Presiden No. 36 Tahun 1951. Kepanitiaan
            Agraria Jakarta ini diisi oleh ahli-ahli dari beberapa kementerian dan
            jawatan serta wakil dari organisasi tani. Panitia Agraria Jakarta kembali

            dipimpin oleh Sarimin Reksodihardjo sebagai ketua merangkap anggota
            yang merupakan Kepala Bagian Agraria Kementerian Dalam Negeri.
            Wakil Ketua (merangkap anggota) adalah Sadjarwo, Kepala Bagian
            Politik Umum dan Planning Kementerian Pertanian.



            32      Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48