Page 48 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 48

Sedikit ada penjelasan lain tentang Kementerian Agraria, pada 24
             September 1951, Menteri Dalam Negeri berkirim surat kepada Perdana
             Menteri Sukiman yang intinya segera dibuka Kantor Urusan Agraria di
             daearah untuk menangani persoalan teknis. “Dengan sengaja aparat
             yang akan diadakan diberi kantor yang lebih sederhana susunannya
             dan tidak menghendaki tenaga banyak tetapi terpilih sehingga dengan
             biaya yang sedikit dapat diharapkan penyelenggaraan pekerjaan sebaik-
             baiknya, hal ini juga untuk menghindarkan kekhawatiran parlemen
             tentang beban keuangan yang akan bertambah berat. Kondisi di
             atas untuk menghindari kekhawatiran banyak pihak tentang beban
             keuangan negara namun di sisi lain membutuhkan pekerjaan teknis,
             maka kementerian ini tidak menyerupai kementerian, hanya suatu

             kantor saja”.  Tampaknya, keberadaan Gondokusumo memang tidak
                         42
             bisa mengerjakan persoalan agraria karena persoalan anggaran yang
             tidak tersedia untuk mengerjakan urusan agraria sehingga urusan
             tersebut masuk di dalam Kementerian Dalam Negeri, termasuk urusan
             tenaga kerjanya. Sementara untuk mengatur keberadaan jawatan-
             jawatan terkait agraria yang selama ini sudah ada misalnya Jawatan
             Pendaftaran Tanah tetap berada di bawah Departemen Kehakiman.
                   Pada awal 1952, Kabinet Sukiman jatuh dan Wilopo naik menjadi
             Perdana Menteri. Dalam Kabinet Wilopo, Kementerian Agraria tidak
             muncul dalam struktur kabinet baru. Wilopo merampingkan struktur
             kementerian dari 20 kementerian menjadi 18 kementerian. Baru pada
             tahun 1953, Kabinet Ali Sastriamodjojo I, 1 Agustus 1953-12 Agustus 1955
             Kementerian Urusan Agraria kembali dihadirkan. Akan tetapi kebinet
             ini tanpa portofolia, baru kemudian pada November 1954 setelah
             terjadi resuffle Kementerian Urusan Agraria muncul dengan menteri

             Hanafiah. Tidak berlangusng lama, Hanafiah kemudian diganti oleh
             I Gusti Gde Rake menjadi departemen penuh. Namun lagi-lagi situasi
             politik tidak kondusif untuk menjalankan tugasnya. Dibawah sistem
             parlementer, kabinet mengalami jatuh bangun dalam tempo singkat.



                   42 Surat Menteri Dalam Negeri kepada Perdana Menteri, 24 September 1951 tentang
             Rencana PP Pembentukan Kantor Urusan Agraria. Sumber: Arsip Nasional RI.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  37
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53