Page 44 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 44

Panitia Agraria Jakarta terdiri atas: dua orang wakil Kementerian
             Dalam Negeri; dua orang wakil Kementerian Pertanian; dua orang
             wakil Kementerian Kehakiman; seorang wakil Kementerian Pekerjaan
             Umum; seorang wakil Jawatan Transmigrasi dari Kementerian Sosial;
             tiga orang wakil dari organisasi-organisasi tani. Atas usul Panitia,
             Menteri Dalam Negeri menyetujui jumlah anggota dapat ditambah
             menjadi 15 orang. Kemudian dengan Keputusan Presiden Indonesia
             tanggal 30 Oktober 1951 No. 212/1951.
                   Panitia Agraria yang baru berkeddukan di Jakarta dengan tugas

             yang tidak jauh beda dengan Panitia Agraria Yogya, yakni:

             1.    Merencanakan dasar-dasar baru hukum tanah, lalu merencanakan
                   undang-undang serta peraturan lainnya yang berhubungan
                   dengan tanah;
             2.    Merencanakan perubahan, pencabutan dan pembaharuan segala
                   peraturan tentang tanah yang masih berlaku;
             3.    Memberi pertimbangan atas rancangan undang-undang atau
                   peraturan lain mengenai urusan tanah yang disiapkan oleh
                   pemerintah;

             4.    Memberi masukan pada pemerintah tentang persoalan hukum
                   tanah. 38

                   Pada taun 1953, Sarimin Reksodihardjo lewat keputusan Presiden
             Republik Indonesia tanggal 10 Maret 1953 No. 52/1953 diangkat menjadi
             Gubernur Nusa Tenggara, maka kedudukannya digantikan oleh Singgih
             Praptodihardjo. Sebelum itu, sejak April 1952, sebenarnya Sarimin
             Reksodihardjo dalam kedudukannya sebagai ketua Panitia Agraria
             Jakarta telah diangkat sebagai Pemangku Jabatan Gubernur Sunda
             Kecil yang berkedudukan di Singaraja, dan oleh karena itu Sarimin
             Reksodihardjo sejak itu sudah tidak berkesempatan lagi menghadiri

             dan memimpin sidang-sidang panitia tersebut.  Persoalan lain,
                                                               39

                   38 Ichtisar tentang Tugas, Susunan dan Hasil Pekerjaan Panitia Agraria “Djakarta”,
             Madjalah Agraria Tahun. 1 No. 3 Djuni 1958.
                   39 Lihat Keppres No. 52 Tahun 1953.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  33
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49