Page 62 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 62

hukum kolonial yang berlaku sebelumnya, seperti penghapusan pasal
             domein, penghapusan dualisme hukum agraria, penentuan hanya WNI
             saja yang berhak sebagai subjek hak, dan penetapan batas maksimum. 64



             2.   Kerja Menata Lembaga
                   Kerja kepanitiaan agraria adalah sebuah sistem sendiri yang
             “terpisah” dari aktivitas Kementerian Agraria dalam membangun dan
             menyiapkan lembaganya. Di luar persoalan penyusunan dan diskusi
             panjang draft UUPA, kerja-kerja kelembagaan agraria pada periode
             tersebut (1955-1960) cukup rumit, khususnya persoalan pembagian
             kewenangan. Sebelum UU No. 7 Tahun 1958 tentang Peralihan Tugas
             dan Wewenang Agraria lahir yang kemudian menghasilkan tugas
             dan wewenang serta pelimpahan kewenangan, Kementerian Agraria
             sebagai lembaga tidak secara otomatis menangani semua persoalan
             agraria. Sebelum Kementerian Agraria terbentuk, semua persoalan

             agraria diurus di bawah Kementerian Dalam Negeri, kecuali bidang
             Pendaftara Tanah ada di bawah Departemen Kehakiman. Akan
             tetapi ketika Kementerian Agraria terbentuk pada bulan Maret 1955,
             bidang Pendaftaran Tanah tidak segera daimbilalih oleh Kementerian
             Agraria, dengan pertimbangan belum dimiliki alat kelengkapan yang
             memadai. Baru pada tahun 1957, lewat Keppres 190/1957 Jawatan
             Pendaftaran Tanah dipindahkan ke Kementerian Agraria yang diatur
             secara bersama. Dengan perpindahan tersebut, maka Keppres 55/1955
             juga mengalami perubahan pada Bab II pasal 2 dengan menambahkan
             Jawatan Pendaftaran Tanah, yang sebelumnya Kementerian Agraria
             terdiri atas: Pusat Kementerian, Jawatan Agraria, dan Jawatan-
             jawatan dan organisasi lainnya yang akan ditetapkan lebih lanjut
             dengan Keputusan Presiden. Keputusan itu menambahkan satu point
             pendaftaran tanah pada Keppres 55/1955. 65





                   64 Pertanahan dalam Pembangunan Indonesia, Jakarta: Departemen Dalam Negeri, 1982,
             hlm. 27.
                   65 Lihat Mr. R. Soedargo, Op.Cit., hlm. 179 dan 229.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  51
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67