Page 116 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 116

Permasalahan dan Kebijakan Agraria, Pertanahan, dan Tata Ruang di Indonesia     107


                  dengan tanah, misalnya pengadaan tanah dan PTSL kepala suku melakukan klaim bahwa
                  tanah tersebut adalah milik adat (suku), sehingga proses melalui ijin dari Kepala Suku.
             3.   Model Pendaftaran Tanah suku di NTT khususnya di Kabupaten Kupang, bahwa dalam
                  permohonan pendaftaran tanah, pemohon harus menyertakan bukti pelepasan dari ketua
                  suku/tuan  tanah  sebagai  bukti  ijin  untuk  proses  pendaftaran  tanah  tersebut.  Proses  itu
                  dilaksanakan  untuk  mengantisipasi  adanya  klaim  dari  kepala  suku  atau  tuan  tanah
                  tersebut.


             Rekomendasi
             1.   Tanah  Hak  Milik  Adat  berasal  dari  Tanah  Ulayat  yang  sudah  dikerjakan/dikuasai  terus
                  menerus segera dikukuhkan haknya atau didaftarkan sesuai Ketentuan berlaku

             2.  Tanah-tanah Ulayat yang ditelantarkan/ kosong (karena ladang berpindah) atau dinyataan
                  tanah yang dikuasai negara dan peruntukannya untuk kepentingan masyarakat.
             3.  Melakukan  Penelitian  dan  Indentifikasi  Keberadaan  Tanah  adat,  (bila  ada  ditetapkan
                  Keberadaanya, jika tidak ada tanahnya langsung dikuasai negara)
             4.  Riwayat  hak  ulayat  dapat  ditelusuri  dengan  peta  (peta  lama,  peta  rupa
                  bumi/Topografi/kartografi)  dibandingkan,  kemudian  dapat  mengungkapkan  riwayat

                  pengunaan tanah.


             Referensi
             Haba,  J  2010,  Realitas  masyarakat  adat  di  Indonesia:  Sebuah  refleksi,  Jurnal  Masyarakat  &

                   Budaya, Volume 12 No. 2.
             Arizona,  Y,  Ishimora,  IL  2017,  ‘Pengakuan  hukum  terhadap  masyarakat  adat:  Tren  produk
                   hukum  daerah  dan  nasional  pasca  putusan  MK  35/PUU-X/2012,  Outlook  Epistema,
                   Epistema Institute: Jakarta.
             Wicaksono,  DA  dan  Yurista,  AP,  ‘Inisiasi  pemerintah  daerah  dalam  mengatur  alternatif
                   penyelesaian  sengketa  tanah  berbasis  adat  di  Kabupaten  Manggarai,  Jurnal  Penelitian

                   Hukum De Jure, ISSN 1410-5632 Vol. 18 No. 2.
             Tim Peneliti Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kerjasama Dewan Perwakilan Daerah
                   Republik Indonesia dan Universitas Nusa Cendana, Penguasaan Hak Ulayat (tanah suku)
                   Dalam Masyarakat Hukum Adat Di Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2009, hlm 22-
                   23

             Kesimpulan  Hasil  Symposium  Terbatas  Persoalan  Tanah  Suku  di  Daerah  Propinsi  Nusa
                   Tenggara Timur, Tanggal 15 Mei s/d 20 Mei 1972 di Kupang.
             The  Habibie  Center,  Kajian  Perdamaian  dan  Kebijakan:  Peta  Kekerasan  di  Indonesia  (Mei-
                   Agustus  2013)  dan  Konflik  Lahan  Antarwarga  di  Provinsi  Nusa  Tenggara  Timur,  Edisi
                   05/November 2013
             snpk.kemenkopmk.go.id/docs/SNPK-Kajian-Perdamaian-Sept-Dec-Ed-3.pdf,  diakses  tanggal  4

                   Mei 2019.
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121