Page 207 - Berangkat Dari Agraria
P. 207
184 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
dengan upaya menata ulang pedesaan sehingga lebih demokratis
dan mengutamakan kepentingan desa sebagai kawasan utama
pertanian dan petani sebagai rakyat desa yang berperan pokok
dalam menyediakan aneka sumberdaya bagi tercapainya kedaulatan
pangan.
Tindak lanjut
Berangkat dari proses dan hasil dialog ini lalu dirumuskan
sejumlah rekomendasi. Pertama, perwujudan kedaulatan pangan
mesti menjadi agenda dan program aksi bersama yang konvergen
dari semua unsur pemerintahan yang terkait, khususnya pertanian,
agraria/pertanahan, kehutanan, desa, koperasi, kelautan dan
perikanan, kemaritiman, dan seterusnya.
Kedua, perjuangan mempercepat perwujudan kedaulatan
pangan membutuhkan peran aktif dari masyarakat luas melalui
penyebaran pengetahuan dan kemendesakkan agenda kedaulatan
pangan, dan organisasi/jaringan gerakan yang berbasis anggota dan
komunitas di desa dan wilayah-wilayah yang berkontribusi pada
perwujudan swasembada, kemandirian menuju kedaulatan pangan.
Ketiga, mewujudkan kedaulatan pangan tidak hanya bicara
tentang upaya meningkatkan produktivitas pertanian pangan, tetapi
juga upaya penataan produksi pertanian –termasuk peternakan—
secara kolektif, dengan penggunaan teknologi, benih/bibit, pupuk
yang selaras alam, serta diversifikasi pangan dan keadilan akses
atas pangan dengan mengakomodasi pola produksi dan konsumsi
masyarakat lokal.
Keempat, titik kritis dari perwujudan kedaulatan pangan adalah
kelemahan negara dalam membangun jaringan distribusi yang
berkeadilan, sehingga perlu segera dibangun dan dikembangkan
jaringan distribusi pangan baru, seperti Toko Tani Indonesia (TTI).
Kelima, perlu didorong percepatan pelaksanaan reforma agraria
yang tidak hanya menjalankan amanah RPJM, tetapi juga guna
mewujudkan keadilan agraria, dengan memastikan petani memiliki,
menguasai dan menggunakan tanah untuk produksi pangan.