Page 211 - Berangkat Dari Agraria
P. 211
188 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
mandiri, dan mampu membuka peluang kerja buat generasinya.
Petani semacam inilah yang diharapkan lahir dari pendidikan vokasi.
Pembangunan pertanian membutuhkan peningkatan kualitas
manusianya. Menurut Dedi, petani milenial harus terampil dan
menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan di seluruh sektor
dunia usaha dan industri pertanian. Petani milenial produk vokasi
harus mampu masuk dunia usaha dan industri. Sistem vokasi harus
selaras dengan dunia usaha dan industri, termasuk dalam kurikulum,
proses belajar mengajar.
Karena itulah Kementerian Pertanian RI menargetkan 1 juta
petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok di tiap
daerah. Dalam setiap kelompok terdiri dari 20-30 orang. Sebuah
target yang cukup ambisius. Target tersebut harus direalisasikan
dalam beberapa fokus di sektor komoditas pertanian tanaman
pangan, holtikultura. perternakan, dan perkebunan.
Inisiasi dari pemerintah pusat ini hendaknya digulirkan terus
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Akan menarik jika disusun
parameter baru untuk mengukur keberhasilan pembangunan bagi
provinsi dan kabupaten/kota yakni sejauh mana berjalannya program
petani milienial ini. Selain bagi regenerasi petani di dunia pertanian
juga diukur tingkat partisipasi petani milenial dalam meningatkan
produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani kita.
Dengan berkembangnya gagasan dan praktik petani milenial
ini, kekhawatiran akan punahnya profesi petani dapat dibendung
signifikan. Berkembangnya minat kaum muda untuk bertani dan
meningatnya kesejahteraan petani akan kian dekat dengan harapan.
*
5.9. Merajut Kemajuan Nasib Petani 58
Salah satu kunci sukses reforma agraria adalah peran aktif dari
rakyat secara teroganisir, khususnya petani sebagai subjek utama.
Petani yang miskin ditempatkan sebagai prioritas subjek dari
reforma agraria. Menurut Perpres 86/2018 tentang Reforma Agraria,
58 Berita Satu, 31 Agustus 2022.