Page 253 - Berangkat Dari Agraria
P. 253

230  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             Desa Adat ini, langkah harus diarahkan menuju pengakuan hakiki
             atas eksistensi masyarakat adat dan wilayah adatnya di Nusantara.
             Jika ini terwujud ia akan menjadi legacy dari pemerintah bersama
             rakyatnya.

                 Regulasi yang mengatur Desa Adat adalah UU 6/2016 tentang
             Desa.  UU  ini,  menyatakan  bahwa desa  terdiri atas desa dan desa
             adat. Sedangkan penyebutan desa atau desa adat disesuaikan dengan
             penyebutan yang berlaku di daerah setempat (Pasal 6).

                 Pengaturan  khusus  mengenai desa adat diatur  pada  Bab  XIII
             Pasal 96-111. Lebih detail, kewenangan desa adat termaktub dalam
             Pasal 103-106,  Pemerintahan  desa  adat  pada Pasal 107-109,  dan
             peraturan desa adat di Pasal 110-111.

                 Pasal 96-102 mengatur penetapan, pembentukan, penggabungan
             desa adat dan  perubahan  status desa dari  desa  yang  sifatnya
             administratif dapat diubah  menjadi  desa adat,  kelurahan dapat
             diubah  menjadi desa  adat.  Desa  adat  juga  dapat  diubah  menjadi
             desa, dan desa adat dapat diubah menjadi kelurahan.
                 Pemerintah pusat, pemprov, dan pemkab/pemkot  melakukan
             penataan desa adat.  Penataan desa adat ditetapkan dalam  Perda.
             Sedangkan Perda ini  disertai lampiran  peta  batas  wilayah.  Perda
             berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam sejumah
             pasal dari UU tersebut.
                 Kesatuan masyarakat hukum  adat beserta hak  tradisionalnya
             yang  masih hidup harus memiliki  wilayah  dan  paling kurang
             memenuhi salah satu atau gabungan unsur adanya, (a) masyarakat
             yang  warganya memiliki  perasaan bersama  dalam kelompok;  (b)
             pranata  pemerintahan  adat; (c) harta kekayaan  dan/atau benda
             adat; dan/atau (d) perangkat norma hukum adat (Pasal 97, Ayat 2).
             Hal ini bisa menjadi parameter yang digunakan untuk menentukan
             wilayah adat sebagai bagian dari hak tradisionalnya.

                 Kesatuan masyarakat hukum  adat beserta hak  tradisionalnya
             dipandang  sesuai dengan  perkembangan  masyarakat, apabila
             keberadaannya telah diakui berdasarkan UU yang berlaku. Substansi
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258