Page 252 - Berangkat Dari Agraria
P. 252

BAB VI  229
                                              Pengembangan dan Pemberdayaan Desa
             pada 11 Agustus 2022), dinyatakan bahwa pembentukan 14 Kampung
             atau Desa  Adat  di  Kabupaten Jayapura merupakan  pertama kali
             dalam sejarah pengakuan desa adat secara nasional. Hal ini dapat
             menjadi stereotip dan embrio bagi perkembangan budaya nusantara
             pasca-tradisional, kata Wamendagri.

                 Wamendagri  menerangkan,  UU  No 6  Tahun 2014  tentang
             Desa  menjadi  pembeda dari  regulasi  yang  mengatur  terkait desa
             sebelumnya. Hal ini ditandai dengan adanya pengakuan terhadap
             keberadaan  masyarakat hukum  adat  yang  dapat berdaulat  penuh
             atas wilayah ulayat, sumber daya, norma adat, batas wilayah adat,
             struktur kelembagaan adat, dan sumber daya pendukung lain dalam
             suatu wilayah komunal bercirikan adat yaitu desa adat.
                 Menurut Wamendagri, Kode Desa yang telah diberikan menjadi
             semangat  bagi pemerintah daerah  hingga pemerintah desa untuk
             bekerja lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat. Pengesahan Kode
             Desa Adat oleh pemerintah pusat ini menjadi muara penting dari
             penetapan desa adat yang sebelumnya dilakukan pemerintah daerah.
             Kebijakan untuk mengesahkan Kode Desa Adat ini mengantarkan
             posisi strategis desa adat dalam sistem sosial-budaya masyarakat dan
             sistem pemerintahan Indonesia.

             Eksistensi desa adat
                 Merujuk Permendagri No. 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data
             Wilayah Administrasi Pemerintahan, ditetapkan teknis penomoran
             pada Pasal  8,  Ayat 1 dan 2. Sebelum  penetapan desa adat,  proses
             identifikasi dan  verifikasi  terhadap eksistensi  masyarakat adat
             yang masih hidup  dan berkembang  di  perdesaan  sebagai  fondasi
             bagi  pembentukan desa adat dilakukan  pemda.  Ketika desa adat
             ditetapkan oleh  pemerintahan di  daerah,  ia  menjadi  rumah  yang
             nyaman  bagi  komunitas-komunitas  masyarakat adat di dalamnya
             dan dalam interaksi dengan komunitas lain di luar desa adat tersebut.

                 Perspektif  legal-formal  harus  dipadukan  dengan  pendekatan
             sosio-antropologis  agar kita bisa bergerak jauh ke  depan  dalam
             memajukan kehidupan masyarakat  adat. Dari  pengesahan Kode
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257