Page 381 - Berangkat Dari Agraria
P. 381

358  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
                 Dampaknya, kini sulit ditemukan kegiatan bersama warga yang
             jadi subyek penerima tanah redistribusi 10 tahun lalu ini. Beredar
             kabar, banyak tanah berpindah tangan ke pihak tertentu. Ini jelas
             tak mengubah struktur agraria seperti dituju reforma agraria. Diduga
             terjadi rekonsentrasi aset. Kita pelajari Cipari, agar tak terjadi di lain
             waktu dan tempat.


             Peran masyarakat
                 Sebagai  subyek reforma  agraria,  kalangan petani,  nelayan,
             buruh, masyarakat adat dan kaum miskin lainnya --baik laki-laki
             atau perempuan--, mesti dilibatkan penuh dalam reforma agraria.
             Organisasi  masyarakat  sipil  sebagai  pendamping  masyarakat  dan
             akademisi penjaga  idealisme penting  diakomodasi  kelembagaan
             pelaksananya. Perpres 86/2018  mengamatkan:  unsur masyarakat
             dan/atau  akademisi  dalam  Tim Reforma  Agraria Pusat (Pasal  18,
             [ayat 5]), dan Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi sampai Kab/
             Kota (Pasal 21 [ayat 2d], dan Pasal 22 [ayat 2d]).

                 Di saat pandemi Covid-19 menyebabkan banyak tenaga kerja dari
             kota pulang kampung ke desa-desa akibat PHK, pelibatan lebih luas
             masyarakat jadi makin urgen. Reforma agraria bertujuan mengatasi
             pengangguran  melalui redistribusi  tanah  dan pemberdayaan
             masyarakat. Memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki
             atau  menguasai  dan  mengusahakan  tanah, utamanya pertanian
             pangan  dan  peternakan  rakyat.  Menguatnya  peran  masyarakat
             menentukan sukses-gagalnya reforma agraria. Masyarakat sadar dan
             teroganisir dalam wadah otonom. Keberdayaan ekonomi masyarakat
             desa difasilitasi koperasi, BUM petani atau BUM Desa yang fokus
             menata produksi, pengolahan,  distribusi  hasil pertanian,  dan
             konsumsi rakyat di pedesaan.
                 Karenanya,  pelaksanaan  reforma agraria  sebagai  bagian dari
             kebijakan  pemulihan  ekonomi  pasca  Covid-19 perlu  dipercepat
             agar lapangan kerja baru segera  tersedia, kemiskinan dan konflik
             agraria berkurang,  serta ketahanan-kedaulatan  pangan  terjaga.
             Wallohua’lam. *
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386