Page 384 - Berangkat Dari Agraria
P. 384

BAB X  361
                                               Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
             tanah untuk rakyat. Berdasarkan analisa Tim ATR/BPN seluas 137.903
             hektare (3,36  %)  tanah bekas kawasan hutan  yang  diredistribusi
             (sampai Mei 2020). KLHK menambahkan, 2.674.825 hektare hutan
             produksi konversi yang masuk peta indikatif TORA.

                 Redistribusi  tanah  yang  berasal  dari  HGU/HGB  yang  sudah
             habis dan tidak diperpanjang serta tanah negara lainnya dijanjikan
             0,4  juta hektare (2014).  Menurut K-ATR/BPN (sampai  17 Januari
             2020) sudah dilakukan penerbitan 1.167.023 bidang sertipikat untuk
             tanah seluas 795.825 hektare (198,96%). Sekalipun telah melampaui
             target,  redistribusi  tanah  kategori  ini dilanjutkan dengan  skema
             penyelesaian konflik yang banyak dilaporkan masyarakat.
                 unawan  Wiradi  (2018)  mengingatkan,  redistribusi  maknanya
             bukan hanya bagi-bagi  tanah,  tapi menata  sebaran  pemilikan
             tanah yang berkeadilan. Sedangkan, luas hutan yang diakses untuk
             dimanfaatkan masyarakat melalui Perhutanan Sosial  dari  target
             12,7  juta hektare (2014),  menurut  catatan KLHK  sampai 2  Mei
             2020 realisasinya mencapai 4.105.268,03  hektare dalam 6.548 unit
             izin, termasuk skema Hutan Adat seluas 959,556.47 hektare, yang
             diterima sekitar 837.134 kepala keluarga.
                 Keberhasilan reforma agraria tidak hanya diukur pada berapa
             luas tanah yang diredistribusi atau berapa banyak sertipikat, atau ijin
             yang dikeluarkan dalam Perhutanan Sosial. Tapi seberapa berdaya
             dan sejahtera masyarakat penerimanya. Kalau pun redistribusi tanah
             diperluas  dan ijin  diperbanyak,  jika  tanpa  pemberdayaan  maka
             kegagalan menanti.
                 Pemberdayaan masyarakat jadi  kunci yang krusial  dijalankan
             lintas  kementerian/lembaga  menyertai  redistribusi  dan legalisasi
             tanah (oleh Kementerian ATR/BPN) serta izin akses pemanfaatan
             hutan negara (oleh KLHK).
                 Dalam buku  “Pemberdayaan  Masyarakat Melalui  Reforma
             Agraria:  Kumpulan Pidato  Presiden RI 2014-2019”  Presiden Jokowi
             menghendaki  target  reforma  agraria ialah:  “untuk mewujudkan
   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389