Page 472 - Berangkat Dari Agraria
P. 472

BAB XI  449
                                                     Dinamika Jalan Kebudayaan
             ekonomi umat melalui penataan penguasaan dan pemilikan tanah
             dan kekayaan alam lainnya melalui reforma agraria.

                 Dari begitu banyak pemikiran yang sudah pernah dirumuskan
             NU dalam mendorong pelaksanaan reforma agraria, salah satunya
             merujuk  rekomendasi Musyawarah  Nasional  Alim  Ulama  dan
             Konferensi Besar NU, di NTB pada 23-25 November 2017. Berangkat
             dari  keprihatinan bahwa Indonesia menghadapi berbagai  ujian
             kebangsaan yang tercermin dari gejala kemiskinan, pengangguran,
             dan ketimpangan ekonomi.

                 Dalam naskah  rekomendasi  tersebut, NU melihat  persoalan
             ketimpangan  telah menjadi  ancaman nyata bagi  persatuan  dan
             kesatuan  nasional.  Kekayaan dimonopoli  segelintir orang  yang
             menguasai lahan, jumlah simpanan uang di bank, saham perusahaan,
             dan obligasi pemerintah. Sekitar 16 juta hektar tanah dikuasai 2.178
             perusahaan perkebunan, dan 5,1 juta hektar di antaranya dikuasai
             25 perusahaan sawit. Jumlah petani susut dari 31 juta keluarga tani
             menjadi 26 juta, dua pertiganya adalah petani yang terpuruk karena
             penyusutan lahan dan hancurnya infrastruktur pertanian. Sedikitnya
             15,57 juta petani tidak punya lahan.

             Rekomendasi NU
                 Menurut NU, meningkatnya ketimpangan  secara nyata
             mengancam sendi-sendi  kebangsaan  karena selain  faktor  paham
             keagamaan, ketimpangan ekonomi adalah lahan subur berseminya
             ekstremisme dan radikalisme.
                 Merujuk narasi tersebut, NU mengeluarkan rekomendasi dalam
             sejumlah bidang. Sebagaimana tercantum pada rekomendasi bidang
             ekonomi  dan  kesejahteraan,  dipandang  perlu  mengawal  agenda
             pembaruan agraria, tidak terbatas pada program sertifikasi tanah,
             tetapi redistribusi tanah untuk rakyat dan lahan untuk petani.

                 Pemerintah perlu  segera  melaksanakan program pembaruan
             agraria  yang meliputi: Pembatasan  penguasaan  tanah/hutan.
             pembatasan    kepemilikan   tanah/hutan,   pembatasan   masa
             pengelolaan tanah/lahan,  redistribusi  tanah/hutan  dan  lahan
   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477