Page 469 - Berangkat Dari Agraria
P. 469
446 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Hasballah, dan KH Bisri Syansuri (16 Rajab 1344 H atau 31 Januari
1926).
Dalam rumusan Gus Dur, orang NU itu adalah orang Indonesia
yang beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan tinggal di
Indonesia. Semangat kebangsaan dan keindonesiaan menjadi nafas
utama NU dalam berbangsa dan bernegara.
Definisi ulama adalah orang yang ahli agama Islam. Ulama itu
memiliki pengetahuan luas tentang agama Islam. Ulama menjadi
istilah khusus untuk menandai seseorang yang ahli agama Islam.
Secara sosiologis, ulama adalah sosok ahli ilmu agama Islam yang
memimpin pesantren dan para santri sekaligus tokoh agama dan
tokoh masyarakat bagi sekitarnya.
Politik ulama
Secara sosial politik, ulama bisa masuk ke dalam tiga kategori.
Pertama, ulama yang tidak menjadi bagian dari politik praktis.
Biasanya ulama kategori ini menjauhkan diri dari pergaulan dengan
para politisi di pemerintahan maupun di legislatif pada level daerah
maupun pusat.
Kedua, ulama yang tak terhubung secara formal dengan
kelompok politik praktis tertentu namun membuka diri untuk
bertemu dan dialog sejajar dengan politik praktis. Ulama ini biasanya
memberikan dukungan moral kepada politisi yang akan atau sedang
duduk di kursi kekuasaan.
Ketiga, ulama yang menjadi bagian dari organisasi politik praktis.
Biasanya ulama ini menjadi salah satu pimpinan atau pengurus dari
kekuatan politik partisan. Ulama yang mengidentifikasi diri pada
bendera politik praktis tertentu yang bermain di ruang kekuasaan.
Ini bukan siapa salah dan siapa benar. Ini pilihan pribadi bagi
seorang ulama. Komitmen “Kembali ke Khittah 1926” melalui
Muktamar NU ke-27 di Situbondo (1984) yang menegaskan
gerakannya tidak terjun ke dalam politik praktis, namun
mengutamakan gerakan sosial keagamaan.