Page 482 - Berangkat Dari Agraria
P. 482
BAB XI 459
Dinamika Jalan Kebudayaan
dan tanah rakyat tak pernah terdengar dibincangkan serius oleh
elite politik. Padahal, puasa Ramadan dimaksudkan Tuhan untuk
mendidik umat Islam (dan manusia) untuk menahan diri dari segala
nafsu duniawi.
Di sisi lain, publik melihat gerak-gerik politikus provinsi dan
kabupaten/kota tak jauh berbeda dengan elite politik nasional. Jika
elite politik di Jakarta bernafsu untuk memilih kawan koalisi serta
bakal calon presiden dan wakil presiden, para politikus di daerah
ngebet untuk menjadi bakal calon anggota legislatif. Sebagian
politikus pun tak kalah kreatif dan agresif dalam merenggut
pandangan publik sepanjang Ramadan dan berlanjut hingga
Lebaran.
Tengoklah sekitar, terutama baliho ukuran jumbo yang mereka
pampang. Di tengah kota dan lokasi strategis yang dilalui banyak
orang saat perjalanan mudik dan balik itu bertebaran spanduk berisi
foto diri, gambar parpol, dan ajakan untuk memilih mereka. Ucapan
selamat Lebaran dari politisi juga memenuhi jalan raya dan media
massa.
Kembali fitri
Menurut KPU, penetapan calon anggota legislatif baru akan
dilakukan Mei 2023. Puasa Ramadan bulan Maret dan April 2023,
harusnya tak ada bakal calon yang berkampanye. Jika dilakukan,
bisa masuk kategori ’’curi start’’. Meskipun bisa saja berkilah bahwa
mereka belum ditetapkan sebagai peserta pemilu.
Belum lagi tindakan para politikus yang memperlihatkan
keinginannya untuk menjadi kepala daerah di provinsi dan
kabupaten/kota. Mereka tak kalah agresif. Baliho dan spanduk yang
menayangkan foto wajah berseri dan memperkenalkan diri sebagai
bakal calon gubernur dan bupati/wali kota bermunculan. Ada yang
bekas bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota. Mereka
memasang alat peraga kampanye bukan pada masanya.
Mencermati kesucian Ramadan sebagai bulan penuh berkah dan
ampunan yang disediakan Tuhan Yang Mahakuasa, terkesan sedikit