Page 219 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 219

Mochammad Tauchid

            tempel yang lama-lama mendapat tanah.
                Yang terakhir dari jenis hak kepemilikan tanah di Yog-
            yakarta adalah Tanah pamahosan (mahosan) dalem dan Tanah
            Kasentanan Pangeran Notokusumo. Di dalam kota Yogyakarta
            terdapat beberapa bidang sawah yang diserahkan kepada bekel
            seperti sawah-sawah di luar kota dalam daerah Yogyakarta.
            Terkadang diberikan sebagai lungguh (apanage). Dengan
            dihapusnya apanageschap, diwajibkan langsung membayar
            pajak kepada sultan (pamahosan dalem).
                Kampung-kampung dalam kota daerah Pakulaman da-
            hulu adalah tanah kasentanan Pangeran Notokusumo, putera
            Sultan I, namun sejak tahun 1813 berdiri sendiri. Peraturan
            tanah di situ sederhana. Pekarangan-pekarangan pejabat yang
            besar dari Regent-Patih dan tanah-tanah pekarangan kampung
            yang mengelilinginya masuk cangkok Pakualam. Menurut
            Pranatan 1900 diterangkan, adanya “dol tinuku pomahan”
            (jual beli pekarangan oleh penduduk). Tetapi dimaksudkan
            hanya tanaman dan rumah saja yang boleh diperjualbelikan.
                Semua pemilik pekarangan di daerah itu adalah “indung
            cangkok” dari Prins Pakualaman. Banyak terjadi jual beli tanah
            di daerah kampung kota Pakualam. Untuk bangsa asing (niet
            Javaan) ada undang-undang sendiri tentang tanah, yang me-
            merlukan syarat-syarat tersendiri.


            Hak Tanah di Daerah Surakarta
                Ada bermacam-macam jenis hak tanah di daerah Sura-
            karta, dan bermacam-macam namanya:
            1. Tanah negeri Surakarta yang belum dipergunakan untuk
              sesuatu keperluan, dengan nama dan tanda tanah:
              O.O = Oro-Oro, yaitu tanah yang berupa tanah lapang yang

            198
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224