Page 220 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 220
Masalah Agraria di Indonesia
tidak dikerjakan.
S.G. = Sunansgrond, tanah milik Sunan
D.R.S. = Domein Rijk Surakarta.
2. Tanah Negeri untuk keperluan bangunan-bangunan Peme-
rintah atau umum (pasar dll), dengan nama atau tanda
tanah: D.R.S.
3. Tanah Negeri untuk keperluan hutan, dengan tanda:
N.W. = Norowrekso, (untuk Kasunanan, dengan tanda tong-
gak: N.W. No. …….)
W.M. = Wonomerto, (untuk Mangkunegaran, dengan tanda
tonggak: W.M.No. …)
4. Tanah negeri yang diberikan konsesi kepada N.I.S.:
a. dengan percuma, dengan perjanjian kalau keluarga raja
dengan pegawainya bepergian dengan mempergunakan
kereta api, tidak membayar.
b. tanah yang diminta sesudah tahun 1935 dengan hak
opstal, dengan beban seperti tanah lain-lainnya.
5. Tanah negeri yang digunakan oleh Pemerintah Hindia
Belanda dulu menjadi Landsdomein dan tidak memakai
beban apa-apa.
6. Tanah Pamijen Kraton, untuk keperluan Kraton dengan
tanda D.K.S. (Domein Kraton Surakarta). Untuk hal ini,
Mangkunegaran tidak punya.
7 . Tanah desa dengan wewenang nggaduh (hak memakai)
dinamakan Gemeentelijk bezitsrecht:
a. Tanah Kas Desa, untuk keperluan penghasilan Desa dan
dikenakan pajak bumi (landrente)
b. Tanah lungguh, untuk para pamong Desa dan dikenakan
landrente. Sedang untuk bekas daerah Mangkunegaran
belum dikenai landrente.
199