Page 597 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 597

Masalah Agraria

              dapat mengekspor, sedang dalam tahun-tahun yang lalu ekspor
              itu sangat kurang sehingga kedudukan gula di Indonesia di
              pasar internasional terdesak oleh Kuba, dan menurut suara-
              suara yang terakhir juga oleh Philipina, India, dan Formosa.
              Jika tidak mungkin diadakan ekspor selekas-lekasnya maka
              akan gelaplah kedudukaan perindustrian gula di hari kemudian,
              sedang menurut suasana perekonomian Indonesia sebagai ke-
              adaan sekarang perekonomian Indonesia masih juga tergan-
              tung pada perindustrian gula.
            b. bahwa pembangunan yang maha berat berhubung besarnya
              kerusakan-kerusakan alat produksi membutuhkan ekspor se-
              besar-besarnya.
            3. Dari 20.000 ha yang direncanakan buta disewa oleh perin-
              dustrian gula dalam “daerah Renville” tersebut di atas, sampai
              sekarang belum ada yang dapat disewa karena pihak onderne-
              mer sampai sekarang masih saja belum dapat persesuaian
              dengan pihak tani tentang besarnya persewaan.
            4. Mengingat besarnya kepentingan, saya mohon pembantuan
              dan pengaturan Yang Mulia/Paduka Tuan/Tuan-tuan akan
              dijalankannya usaha-uasaha agar tanah yang dibutuhkan
              segera dapat disewa. Musimnya telah mendesak dipandang
              dari sudut kepentingan tani maupun ondernemer.
            5. Berapakah besarnya persewaan tanah se-hektar buat semusim
              yang dipandang layak?
              Politik pemerintah R. I. S. pada asasnya ditujukan pada mem-
              pertinggi tingkatan hidup rakyat. Dalam perhubungan tani
              dengan buruh dan perusahaan-perusahaan Pemerintah akan
              berusaha tercapainya kepentingan bersama (belangengemeen-
              schap) antar tani dan buruh di satu pihak dan perusahaan di
              lain pihak agar tani dan buruh dalam bentuk bagaimanapun
              akan mendapat juga bagian dari keuntungan yang didapat
              oleh perusahaan. Politik tersebut di atas sesuai dengan apa yang
              diperjuangkan oleh delegasi Republik Indonesia dengan disokong
              oleh delegasi B. F. O. dalam Konferensi Meja Bundar.
            6. Walaupun pemerintah bertindak ke arah politik tersebut di
              atas harus di insyafi bahwa cita-cita itu tak akan dapat seka-
              ligus tercapai.
            576
   592   593   594   595   596   597   598   599   600   601   602