Page 27 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 27

16    Dian Aries Mujiburohman


            3.   Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum
                Administrasi Negara

                Hukum   administrasi negara  dalam  arti luas  merupakan
            bagian  dari hukum  tata  negara. Dikalangan  ahli hukum  terdapat
            perbedaan  pandangan  tentang hubungan  hukum  tata  negara  dan
            hukum  administrasi negara  perbedaan  hukum  tata  negara  dengan
            hukum  administrasi negara  terletak  pada  pengertian  “tata” dan

            “administrasi”.
                Kusnardi dan  Harmaily  Ibrahim  mengemukakan  pada  garis
            besarnya pendapat para ahli hukum dapat dibagi dalam dua golongan
            yaitu yang membedakan dikalangan ahli hukum terdapat perbedaan
            pandangan  tentang hubungan   hukum   tata  negara  dan  hukum

            administrasi negara secara prinsipil, karena kedua ilmu pengetahuan
            ini dapat dibagi secara tajam baik mengenai sistimatikanya maupun
            isinya, seperti pendapatnya Van Vollenhoven, Logemann dan Stellinga.
            Sedangkankan ahli hukum yang lain tidak terdapat perbedaan yang
            bersifat asasi, melainkan hanya karena pertimbangan manfaat praktis,
            seperti pendapatnya Kranenburg, Van der Pot, Vegting.

                Van Vollenhoven di dalam tulisanya yang berjudul Thorbeke en
            het Administratief  mengatakan  bahwa  hukum  tata  negara  adalah
            hukum   tentang negara  dalam  keadaan  berhenti (diam, statis),
            sedangkan  hukum   adminstrasi negara  adalah  hukum  tentang
            negara  dalam  keadaan  bergerak  (bekerja, dinamis). Namun  dalam
            tulisan yang lain yang berjudul Omtrek Van het Administratief Recht
            megemukakan teori residu mengenai hubungan hukum tata negara

            dengan  hukum  administrasi negara. Bahwa  hukum  administrasi
            negara  adalah  sisa  dari keseluruhan  dari hukum  nasional suatu
            negara  setelah  dikurangi dengan  hukum  tata  negara  material,
            hukum perdata material, dan hukum pidana material. 24


            24  Moh Mahfud MD, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Edisi
                revisi, Cet ke-2 (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 69.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32