Page 30 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 30
Pengantar Hukum Tata Negara 19
dibicarakan secara terpisah yang hanya sebagai monographi. Ia baru
menjadi sistematika, jika bagian-bagian di dalamnya diletakkan pada
tempatnya yang tepat. Dengan demikian, hukum administrasi negara
tidak lagi merupakan suatu kumpulan monographi-monographi,
melainkan merupakan sistematika yang menghubungkan bagian
satu dengan bagian yang lainnya, yang masing-masing bagian itu
diletakkan dalam tempatnya yang tepat. Arti sistematika di sini
adalah waar de delen zijn juiste plaats vindt. Sebenarnya, Logemann
juga mempunyai pendirian yang sama dengan Stellinga. Di samping
itu, juga terdapat hukum administrasi negara yang berlaku bagi para
individu dalam masyarakat yang diperintah oleh negara.
Sarjana lain yang tidak membedakan antara hukum tata negara
dan hukum administrasi negara secara tajam di antaranya adalah
Kranenburg, van der Pot, dan Vegting. Kranenburg berpendapat
bahwa pembedaan antara kedua cabang ilmu pengetahuan itu secara
tajam, baik karena isinya ataupun karena wataknya yang berlainan,
merupakan sesuatu yang tidak riil. Perbedaan itu disebabkan oleh
pengaruh ajaran organis mengenai negara (organischestaats theorie)
yang timbul dalam ilmu pengetahuan medis yang membedakan
antara anatomie dan psikologi. Sistematika yang diambil dengan
analogi kedua ilmu pengetahuan medis itu sama sekali tidak tepat
karena obyek keduanya memang tidak sama. Perbedaan antara
hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu tidaklah
bersifat fundamental dan hubungan antara keduanya dapat
disamakan dengan hubungan antara hukum perdata dan hukum
dagang. Jika keduanya dipisahkan, maka hal itu semata-mata karena
kebutuhan akan pembagian kerja yang secara praktis diperlukan
sebagai akibat pesatnya perkembangan hukum korporatif dari
masyarakat hukum teritorial. Di samping itu, materi yang diajarkan
dalam pendidikan hukum memang perlu dibagi sehingga mudah
untuk dipelajari. Hukum tata negara dibagi meliputi susunan,