Page 25 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 25

14    Dian Aries Mujiburohman


            1.  Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara
                R. Kranenburg mengemukakan bahwa ilmu negara menyelidiki
            timbul, sifat  dan  wujud suatu  negara. 19  Menurut  Moh  Kusnardi
            dan  Harmaily  Ibrahim, ilmu  negara  berkedudukan  sebagai ilmu

            pengetahuan pengantar untuk mempelajari hukum tata negara yang
            berlaku  di Indonesia  sebagai hukum  positif. Dalam  mempelajari
            ilmu  negara  tidak  dapat  di pergunakan  secara  langsung  di dalam
            praktek, karena ilmu negara mempelajari negara dalam pengertian
            yang abstrak  atau  bersifat  teoritis, ilmu  negara  mempelajari
            teori-teori, pengertian-pengertian  pokok  dan  sendi-sendi pokok
            mengenai negara. berbeda dengan mempelajari hukum tata negara

            dapat di pergunakan langsung karena sifatnya yang praktis. Misalnya
            dalam  menjalankan   keputusan-keputusan, ilmu   negara  tidak
            mementingkan   bagaimana  cara  hukum  itu  harus  dilaksanakan,
            karena  ilmu negara bersifat teoritis, sedangkan hukum tata negara
            langsung dapat dipergunakan dalam praktek, karena sifatnya yang
            praktis. 20


            2.  Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik
                J. Barent  mengemukakan   bahwa  hubungan  antara  hukum
            tata  negara  dengan  ilmu  politik  bahwa  hukum  tata  negara  ibarat
            sebagai kerangka  manusia, sedangkan  ilmu  politik  diibaratkan
            sebagai daging yang membalut  kerangka  tersebut. 21  Sebagaimana

            telah  dikemukakan  bahwa  hukum  tata  negara  merupakan  hukum
            yang mengatur  organisasi negara  dan  lembaga-lembaga  negara,
            sedangkan salah satu pengertian dari ilmu politik adalah bahwa ilmu





            19  Wirjono  Prodjodikoro, Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik, cet. 2,
                (Bandung: PT Eresco, 1981), hlm. 1.
            20  Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Op.Cit,  hlm. 32-33.
            21   Ibid, hlm. 33.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30