Page 87 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 87

76    Dian Aries Mujiburohman


            dilakukan  oleh  sejumlah  negara-negara  bagian. (4) Perubahan
            konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh
            suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan
            perubahan.

                Pendapat  lain  dikemukakan  oleh  K.C  Where  Secara  umum
            proses amandemen dalam usaha mempertahankan dan mempersulit
            perubahannya dimaksudkan untuk melindungi satu atau lebih dari
            empat  tujuan  sebagai berikut: (a) konstitusi diubah  hanya  dengan
            pertimbangan yang matang dan bukan karena alasan sederhana atau
            secara serampangan. (b) rakyat diberi kesempatan mengungkapkan
            pandangan  mereka   sebelum  dilakukan  perubahan. (c) dalam

            sistem  federal, kekuasaan  unit-unit  dan  pemerintahan  pusat  tidak
            bisa  diubah  oleh  satu  pihak. (d) hak  individu  atau  masyarakat,
            misalnya, hak  minoritas  dalam  bahasa, agama  atau  kebudayaan
            mesti dilindungi. 121
                Perubahan  UUD 1945 dilakukan   oleh  MPR sesuai dengan
            kewenangannya yang diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 37 UUD 1945.

            Pasal-pasal tersebut menyatakan bahwa MPR berwenang mengubah
            dan  menetapkan  undang-undang dasar    dan  untuk  mengubah
            undang-undang dasar, sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
            MPR harus  hadir. Putusan  diambil dengan  persetujuan  sekurang-
            kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

                Perubahan  UUD 1945 yang dilakukan      oleh  MPR, selain
            merupakan  perwujudan  tuntutan  reformasi, juga  sejalan  dengan
            pidato Ir. Soekarno, Ketua Panitia Penyusun UUD 1945 dalam rapat
            Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus
            1945. Pada  kesempatan  itu  ia  menyatakan  antara  lain, “bahwa  ini
            adalah sekedar Undang-Undang Dasar Sementara, Undang-Undang



            121  K.C  Where, Modern  Constitutions, Terjemahan  oleh  Muhammad
                Hardani,  Konstitusi-Konstitusi  Modern,  Cet 1,  (Surabaya: Pustaka
                Eureka, 2003) hlm. 128.
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92