Page 129 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 129
utama adalah pH dan asam pirit, pH tanah yang terlalu rendah (<7)
ataupun terlalu tinggi (>8), akan menghasilkan kondisi tidak nyaman
bagi udang, karena terlalu asam sehingga bisa berdampak pada kematian
udang secara massal. Petambak umumnya menyadari bahwa tanah yang
mewadahi air tambak di kawasan Delta Mahakam umumnya bersifat
asam, karenanya mereka akan menaburkan bubuk kapur ke dalam petak-
petak tambak setelah melalui proses pengeringan tanah dasar tambak/
sebelum dialiri air. Hal ini dimaksudkan tidak sekedar untuk menetralisir
pH tanah, tapi juga untuk merangsang pertumbuhan pakan alami bagi
udang. Selanjutnya masa pemeliharaan mulai dilakukan pasca petak
tambak terisi air, penaburan benih hingga udang siap panen.
Adapun tahapan kegiatan pertambakan tradisional yang diterapkan,
meliputi.
1. Tahap Prakonstruksi, meliputi;
a. Pemilihan lokasi pembuatan tambak, pada prinsipnya
pembudidaya tidak tidak menerapkan syarat yang ketat dalam
pemilihan lokasi untuk calon lokasi pembuatan tambaknya.
Mereka hanya berprinsip bahwa selama lahan yang akan
dibangun tambak tersebut masih dapat menerima pasokan air
melalui Sungai Mahakam atau percabangannya (anak sungai),
mereka menyetakan bahwa lokasi tersebut layak untuk dijadikan
tambak,
b. Perijinan, ijin untuk memiliki hak garap tambak dilakukan
melalui aparat pemerintah setempat yaitu persetujuan RT,
Kepala Desa dan Camat. Hak garap juga diberikan oleh
aparat setempat kepada warga komunitas Delta Mahakam
dengan pemberian hak garap maksimal 2 ha/kepala. Namun
juga ditemui lokasi tambak yang tidak memiliki hak garap,
sehingga berpotensi menimbulkan konflik pemanfaatan ruang
dikemudian hari,
c. Pemilikan lahan, dilakukan dengan cara pembelian lahan
masyarakat/milik perorangan maupun dengan aparat setempat
yang dilakukan dengan perjanjian jual beli antara pemilik
102 Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang