Page 190 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 190

Akses Masyarakat Atas Tanah

               Notosuroto, yang berjudul ‘Pro Swapraja’, bahwa dipertahan-
               kannya swapraja ‘bukan karena cinta akan keasliannya, bukan
               pula karena hendak menjamin penghidupan keluarga yang
               berkuasa’, namun ‘berlakunya pandangan hidup tertentu di
               daerah yang bersangkutan’. 24
                   Dengan kata lain, dipertahankannya swapraja itu (atau
               bahkan dinaikkan menjadi daerah istimewa) pertama-tama
               bukan sebab alasan elite-nya, namun karena rakyatnya, yang
               memiliki pandangan hidup tersendiri pada kurun waktu
               tertentu. Dalam konteks keswaprajaan yang kemudian men-
               jadi daerah istimewa ini, pengaturan pertanahan di DIY mengi-
               kuti ketentuan khusus sebagaimana yang tertuang dalam UU
               No. 3 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Istimewa
               Yogyakarta, jo Perda DIY No. 5 Tahun 1954. Secara garis besar
               perda ini berisi:
               1. Peryataan bahwa DIY mempunyai kekuasaan untuk
                 mengatur hak atas tanah, berdasarkan domein verklaring
                 tahun 1918.
               2. Peraturan hak atas tanah dalam kota belum perlu diubah
               3. Kelurahan dalam batas tertentu diberi kewenangan menga-
                 tur berdasar adat
               4. Perseorangan diberi hak milik perseorangan turun temu-
                 run (erfelijke individueel bezitrecht)
               5. Kelurahan sebagai badan hukum diberi hak milik atas  tanah
                 terhadap tanah yang telah dikuasai (tanah desa)
               6. Larangan untuk bangsa asing
               7 . Batalnya hak milik atas tanah
               8. Batalnya hak milik atas tanah dengan syarat-syarat tertentu


               24  ibid., 98.

                                                                  167
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195