Page 200 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 200

Akses Masyarakat Atas Tanah

               politik kontrak yang dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono
               IX dengan pemerintah Hindia Belanda tahun 1940, dalam
               salah satu babnya mengatur tentang beschikking over ground.
               Pengaturan penguasaan atas tanah yang menurutnya masih
               berlaku sebab dikukuhkan dengan salah satu pasal dalam UU
               no 3/1950 itu. 36
                   Pelaksanaan pengaturan masalah pertanahan saat itu
               bersifat sentralistis sebab tiadanya pendelegasian kepada
               kabupaten dan kotamadya (kodya). Semua perubahan penga-
               turan berada di kepatihan (provinsi), sehingga dirasa perlunya
               dibentuk jawatan agraria di kabupaten dan kodya. Pengaturan
               pertanahan desa yang saat itu ditangani oleh lurah dinilai tidak
               tepat sebab tidak ada lagi parlemen desa bentukan awal perio-
               de Sultan Hamengku Buwono IX, yang seharusnya menjadi
               pengelola bersama, sebagai bagian dari otonomi desa. Maka
               ketika UUPA 1960 diberlakukan di DIY, dirasa sangat perlu
               dibentuk kantor-kantor tanah di kabupaten.
                   Dari segi pembiayaan, pemberlakuan UUPA di DIY dinilai
               akan menjadi jaminan kesejahteraan bagi rakyat, sebagaimana
               yang diidealkan oleh perumus UUPA, karena disamping biaya-
               nya lebih ringan dalam pengurusannya, penyelesaiannya pun
               lebih mudah serta lebih cepat, ‘sehingga rakyat pun akan
               senang’. Selain itu ‘akan memberikan hasil tambahan yang sah
                              37
               bagi para PPAT’.  Sebaliknya bagi pemerintah provinsi DIY,
               pelaksanaan UUPA berarti mengancam uang pemasukan yang
               didapat dari misalnya biaya pulasi, pecah gambar, turunwaris,



               36  Kedaulatan Rakyat, “Pemberlakuan UUPA di DIY Tiada Masalah”, 21 Februari
                1984.
               37  R. Sunar Pribadi, op.cit. hlm. 8.

                                                                  177
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205