Page 208 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 208

Akses Masyarakat Atas Tanah

               menggarap tanah dengan pemerintah Pemda. Konflik terkait
               dengan penggarapan tanah PAG di Kelurahan Karangsewu,
               Kecamatan Galur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
               Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah Program Transmig-
               rasi Ring I. 49
                   Beberapa bulan belakangan yang santer adalah kasus
               konflik rencana penambangan pasir besi di Kulon Progo. Kasus
               ini bermula dari munculnya surat dari Tim Pertanahan Puro
               Paku Alaman Ngayogyakarta No 07/TP KPN/VI/2008
               tentang Pemberitahuan Proses Pelaksanaan Pengukuran
               Tanah Pakualaman, tertanggal 16 Juli 2008. Surat yang ditan-
               datangani oleh Ketua Tim Pertanahan Utomo Parasto Kusumo
               ada kaitannya dengan pendataan tanah untuk konsesi PT Jogja
               Magasa Mining (JMM). Pihak pemerintahan desa kemudian
               menyosialisasikan isi surat itu kepada warganya yang menjadi
               penggarap lahan pesisir. 50
                   Petani penggarap yang ada di sana menolak keputusan
               penambangan itu sebab mereka telah mengusahakan lahan
               pesisir itu sejak lama dengan berbudi daya tanaman horti-
               kultura, terutama cabe. Usaha tani di atas media pasir itu telah
               berlangsung puluhan tahun. Konon telah dirintis oleh para
               sesepuh mereka.
                   Seorang sesepuh di wilayah Karangsewu, Harjo Suwarno,
               menceritakan awal mula bagimana warga mengolah lahan
               pasir. Lahan tersebut semula adalah padang pasir tandus.
               Sekitar tahun 1945 Presiden Soekarno datang ke Pantai Trisik,
               Kecamatan Galur, dan menyerahkan hak pengelolaan atas


               49  Kompas, 1 Oktober 2004.
               50  Bernas, ‘Lahan Pasir Jadi Rebutan’, 6 Agustus 2008.

                                                                  185
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213