Page 30 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 30

Pendahuluan

               B. Keistimewaan Yogyakarta dalam Perdebatan

               Sejak RUU keistimewaan ramai diperbincangan akhir-akhir
               ini, persoalan keistimewaan menjadi isu yang menyedot
               perhatian publik dari masyarakat biasa sampai kaum akade-
               misi. Pro-kontra status keistimewaan ini muncul di berbagai
               media massa baik lokal maupun nasional. Kontroversi itu
               muncul secara umum di sekitar persoalan apakah keistime-
               waan itu hanya menyangkut aspek kebudayaan saja ataukah
               juga termasuk aspek politik. Dari sisi kebudayaan banyak ka-
               langan sepaham bahwa Yogyakarta harus mampu menjadi
               penangkal kebudayaan global sehingga tidak terseret arus
               pragmatisme dan hedonisme.
                   Berkaitan dengan itu, banyak pihak melihat keraton harus
               dipertegas posisinya sebagai pilar penjaga tradisi dan kebu-
               dayaan. Karaton harus dijadikan sebagai pusat pengembangan
               dan pelestarian kebudayaan Jawa. Hal ini mengandaikan bah-
               wa tahta ditempatkan sebagai saluran untuk menyuarakan
               kepentingan rakyat dan pencerahan spiritual yang mengatasi
               kekuasaan. Dengan demikian keraton harus menempatkan diri
               di luar lingkungan kekuasan politik yang syarat dengan kepen-
               tingan sesaat, dan lebih bijak memfokuskan diri pada penjagaan
               tradisi dan pengembangan kebudayaan. Selain itu masuknya
               keraton ke lingkaran politik kekuasaan justru berpotensi besar
               menurunkan kewibawaan keraton di mata masyarakat.
                   Akan tetapi penjagaan tradisi dan kebudayaan tidak cukup
               kuat bila tidak dibarengi dengan adanya otoritas pemerintahan
               yang melekat dalam tubuh keraton. Perdebatan keistimewaan
               Yogyakarta berangkat dari pemaknaan keistimewaan sebagai
               kepemimpinan lokal yang tidak tergantikan. Artinya kepe-
               mimpinan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap

                                                                    7
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35