Page 32 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 32

Pendahuluan

               an’ dikonstruksikan. Sebagai sebuah konstruksi ia melibatkan
               banyak unsur yang saling berebutan dalam kompetisi gagasan
               tentang keistimewaan baik bersifat mendukung, menolak,
               ataupun berada di tengah-tengah/moderat. Semua letupan
               gagasan yang tersebar itu sama-sama memiliki andil dalam
               mengkonstruksi keistimewaan Yogyakarta. Di sini pertanyaan
               yang mendorong  penelitian bukan bagaimana keistimewaan
               itu sebenarnya, atau apa subtansi riil dari keistimewaan, tetapi
               lebih pada bagaimana orang tahu dan memperbincangkan sub-
               yek keistimewaan itu sendiri? Siapa saja yang muncul sebagai
               subyek yang dibicarakan dalam wacana tentang keistimewa-
               an, dan tentu saja siapa yang tidak muncul? Apa saja yang
               dilupakan dan tidak disebutkan dalam konstruksi keistime-
               waan dan mengapa hal-hal itu tidak muncul dalam konstruksi
               keistimewaan?


               1. Keistimewaan Sebagai Sebuah Konstruksi
               Keistimewaan Yogyakarta sebagai sebuah konstruksi me-
               merlukan upaya untuk menjelaskannya dalam kerangka yang
               dapat dipahami dan dioperasionalisasikan. Ketika status itu
               disebut dalam maklumat keistimewaan sekaligus menandai
               penggabungan wilayah ke Negara Republik Indonesia, kata
               keistimewaan itu hanya disebut secara singkat tanpa adanya
               penjelasan. Tetapi semua orang tahu bahwa keistimewaan
               itu terletak pada pemerintahan kesultanannya. Namun demi-
               kian dalam konteks keistimewaan saat ini setidaknya ada tiga
               hal yang disebut sebagai ciri yang membuat Yogyakarta
               istimewa yaitu politik, pertanahan dan tata ruang, serta kebu-
               dayaan.
                   Dalam kepentingan mengkonstruksi keistimewaan,

                                                                    9
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37