Page 57 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 57
Keistimewan Yogyakarta
menguntungkan bagi pemerintah kolonial. Hal ini terutama
berkaitan dengan pembiayaan pemerintahan yang ditanggung
lebih ringan daripada jika suatu daerah diperintah secara lang-
22
sung. Kontrak politik juga memberi keuntungan ekonomi
dengan tetap adanya jaminan terhadap aset-aset ekonomi
yang ada di wilayah tersebut.
Istilah ‘kontrak’ memang mengindikasikan adanya kese-
taraan dan pengakuan pihak-pihak yang terlibat sebagai entitas
otonom. Politik penguasaan melalui mekanisme kontrak bagi
kolonial dirasa lebih murah dan mampu bertahan dalam jangka
panjang. Namun klausul-klausul dalam kontrak tersebut justru
mengatur aspek-aspek penting yang seharusnya menjadi dasar
kekuasaan kesultanan. Sehingga kesultanan diisolasi ke dalam
ruang wewenang yang sempit. “Kesultanan adalah bagian dari
Gubernemen yang dengan sendirinya menjadi subordinat pe-
merintah kolonial dan Kerajaan Belanda. Gubernemen mewa-
kili kepentingan umum sedangkan sultan mengurusi kepen-
tinga khusus yaitu kepentingan Kesultanan khususnya”. 23
Aspek-aspek penting itu di antaranya; pengangkatan dan
penunjukan sultan baru, pembagian wilayah, penghasilan raja,
jumlah pangeran, harta benda kesultanan, jumlah pasukan,
dan hukum tanah. Semua aturan tersebut dikontrol oleh pe-
24
merintah kolonial.
Dengan menggunakan perspektif ini, dalam situasi yang
berbeda kontrak itu terus diperbaharui. Berakhirnya pemerin-
tahan kolonial di Yogyakarta menandai babak baru dalam seja-
22 Ibid., hlm.6
23 Ibid., hlm.24-25
24 Ibid., hlm.105-117
34