Page 56 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 56

Pendahuluan

               tangani antara Mangkubumi, Susunan, dan Gubernur Pantai
               Timur Laut Jawa. Pertempuran dan perang-perang beruntun
               terus berlangsung sebelum dan sesudah penobatan itu dilang-
                       20
               sungkan.  Tahun 1755 inilah yang dianggap sebagai tahun ber-
               dirinya Yogyakarta, diperingati hingga detik ini, tahun demi
               tahun.
                   Sejak saat itu, seperti halnya nasib kerajaan-kerajaan
               lainya,  Yogyakarta berada di bawah kontrak politik yang seca-
               ra terus menerus diperbaharui oleh pemerintah Hindia
               Belanda setiap kali terjadi suksesi kepemimpinan. Kuatnya
               kontrol kolonial di daerah ini menunjukkan bahwa kemerde-
               kaannya tidak pernah tuntas melainkan terus berada di bawah
               bayang-bayang kekuasaan kolonial.
                   Dalam pandangan yang demikian, terkadang orang buru-
               buru beranggapan jika memang pada saat itu pemerintah
               Hindia Belanda berkuasa dan memiliki kekuatan lebih besar
               mengapa kerajaan Yogyakarta tidak ditaklukan dengan senjata
               dan kekuatan militer. Cara melihat ini menyimpulkan bahwa
               pembiaran oleh kolonial ini menunjukkan satu indikasi bahwa
               kesultanan masih dianggap memiliki kedaulatan. Namun
               apabila melihat materi kontrak politik yang dilakukan oleh
               kedua belah pihak nyata menunjukan dominasi salah satu
               pihak yaitu pemerintah kolonial. 21
                   Di samping itu, pembentukan daerah swapraja yaitu
               daerah yang memiliki pemerintahan sendiri dinilai lebih




               20  Ibid., hlm. 580-582
               21  Lihat Soedarisman Poerwokoesoemo,  Kasultanan Yogyakarta, Suatu
                Tinjauan Tentang Kontrak Politik (1877-1940), (Yogyakarta: Gadjah Mada
                University Press, 1985) hlm. 105-117

                                                                   33
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61