Page 97 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 97

72    M. Nazir Salim


            yang berhasil ditangkap bukan para cukong kayu melainkan operator
            penebang di lapangan, supir truk, nakhoda kapal pengangkut kayu,
            dan tak jarang masyarakat adat yang biasa memanfaatkan hasil hutan
            dengan menebang kayu  untuk  subsisten  dan kebutuhan  tempat
            tinggal sehari-hari.
                Kebijakan  lain  yang responsif  terhadap perusakan  hutan  di
            antaranya moratorium  pemberian izin-izin baru bagi  pengusaha,

            termasuk juga  upaya  pencegahan  dengan menerapkan kebijakan
            sertifikasi kayu legal atau umum dikenal SVLK,  namun penerapan
                                                       40
            SVLK justru banyak  ditemukan masalah.  Hasil  pemantauan
            Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) terhadap  34
            pemegang izin dan aturan pemerintah pada periode 2011-2014 terkait
            pelaksanaan SVLK menemukan beberapa kelemahan, di antaranya
            lembaga penilai dan verifikasi SVLK hanya melihat dokumen tanpa

            menelusuri proses izin keluar. Salah satu bukti, “korupsi perizinan
            kehutanan di Riau melibatkan pemegang SVLK dengan pemerintah
            (Rusli  Zainal-mantan Gubernur Riau). Seharusnya,  dengan
            dimilikinya SVLK bagi perusahaan bisa mencegah tindakan korupsi,
            karena  semakin diperketat  pengawasan dan  sekaligus  ketaatan
            akan prosedur yang dijalankan.  Artinya, penerapan SVLK mampu
                                        41
            mengontrol keluarnya kayu dari hutan. Hanya kayu-kayu legal lah
            yang bisa keluar dari hutan dengan bukti verifikasi dari pemerintah




            40  Tentang  penerapan  Sistem  verfikasi  kayu  legal  lihat  kajian  Abu
                Meridian, dkk., SVLK di Mata Pemantau: Pemantauan Independen dan
                Ulasan Pelaksanaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu 2011-2013, Jaringan
                Pemantau Independen Kehutanan, 2014, lihat juga Majalah  INTIP
                HUTAN, Desember, 2015, hlm. 17-19.
            41  “Legalitas Sertifikasi Kayu Perusahaan Kehutanan  Riau
                Sarat Korupsi?”, http://www.antarariau.com/berita/25203/
                legalitas-sertif ikasi-kayu-perusahaan-kehutanan-riau-
                sarat-korupsi, lihat juga  pantauan  JPIK,  “Soal  Sertifikat
                Legalitas Kayu, Inilah Hasil Pemantauan  JPIK”, http://www.
                mongabay.co.id/2014/11/26/soal-sertifikat-legalitas-kayu-inilah-hasil-
                pemantauan-jpik/
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102