Page 99 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 99
74 M. Nazir Salim
Terkait perdebatan ini ada beberapa definisi yang digunakan
untuk memperjelas. Penulis mencoba memahami pendekatan
yang digunakan oleh World Bank, FAO, MoF, Dick, dan Sukarjo
yang didiskusikan oleh William D. Sunderlin dan Ida Aju Pradnja
Resosudarmo dalam memaknai deforestasi. Kelimanya memahami
deforestasi secara moderat dengan angka dan hasilnya yang juga
moderat, yakni hilangnya tutupan hutan secara permanen maupun
sementara merupakan deforestasi. Intinya, perubahan dari hutan
43
ke tanaman industri, pemukiman, dan perkebunan masuk dalam
skema yang dimaknai sebagai deforestasi, karena yang hilang bukan
hanya tegakan asli di atasnya, tetapi keseluruhan ekosistemnya.
Kembali ke deforestasi Riau, data Jikalahari dan FWI mencatat,
setelah moratorium laju deforestasi di Riau pada tahun 2011 sebanyak 188
ribu hektar, meningkat pada tahun 2013 menjadi 252,172 hektar. Artinya,
penetapan moratorium tidak banyak mengubah laju deforestasi di Riau,
karena moratorium tidak menyasar izin-izin yang sudah diberikan
pada periode sebelum Inpres No. 10 Tahun 2011. Perusahaan yang sudah
mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan tetap berjalan
untuk melakukan eksploitasi, mengolah lahan untuk tanaman industri,
bahkan sebagian menjadi perkebunan sawit.
Secara khusus, Jikalahari mencatat, dari sejumlah korporasi
berbasis tanaman industri yang menebang hutan alam, sebanyak 23
43 Lihat perdebatan tentang ini dalam William D. Sunderlin dan Ida Aju
Pradnja Resosudarmo, “Laju dan Penyebab Deforestasi di Indonesia:
Penelaahan Kerancuan dan Penyelesaiannya”, CIFOR, Maret 1997, hlm.
3-5. Lihat juga rujukan langsung ke MOF, Indonesia Tropical Forestry
Action Program. Ministry of Forestry, Jakarta: Republic of Indonesia,
1992, FAO, Situation and Outlook of the Forestry Sector in Indonesia.
Volume: Isues, findings and opportunities, Jakarta: Ministry of Forestry,
Government of Indonesia; Food and Agriculture Organization of the
United Nations, 1990, Dick, J., Forest land use, forest use zonation, and
deforestation in Indonesia: a summary and interpretation of existing
information. Background paper to UNCED for the State Ministry for
Population and Environment (KLH) and the Environmental Impact
Management Agency (BAPEDAL), 1991.