Page 106 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 106

C. Van Vollenhoven  67
              berlaku juga di pulau Sumatera, di Manado dan di Kalimantan
              Selatan dan Timur, dimana di ketiga daerah tersebut telah pula
              berlaku pernyataan domein yang khusus yaitu yang hanya
              berlaku bagi tanah-tanah yang tidak dibudidayakan? (dari tahun
              1874,1877, dan 1888). Pendapat yang umum mengatakan, bahwa
              di Sumatera dan Manado hanya berlaku perumusan-perumusan
              dari tahun 1874 dan 1877; pernyataan domein yang umum dari
              tahun 1875 dianggap tidak berlaku di daerah-daerah ini.
                 Tetapi untuk daerah Sumatera Barat dianggap lebih
              memberi keuntungan jikalau pernyataan domein dari tahun 1874
              tetap “dirahasiakan.” Di Minahasa, sebuah peraturan pelengkap
              dari tahun 1898, yang mengatur kebun-kebun kopi di daerah
              ini, mengadakan suatu perbedaan antara “kebun-kebun kopi
              yang diusahakan diatas tanah-tanah negara (staatsdomein)”
              dan “kebun-kebun kopi yang diusahakan diatas tanah-tanah
              yang sebelum itu sudah pernah dibuka” (reeds ontgonnen
              terreinen). Maka tanah-tanah yang sudah pernah dibuka ini,
              atau juga tanah-tanah pertanian yang sudah ditinggalkan,
              tidaklah dianggap sebagai domein negeri (landsdomein),
              sehingga ia tidak dikuasai oleh perumusan umum dari tahun
              1875, melainkan oleh perumusan khusus dari tahun 1877. Sebuah
              kumpulan peraturan untuk daerah Minahasa (Wakkary, 1900,
              1901) mendiamkan pula Staatsblad  dari tahun 1875 itu, demikian
              pula buku Graafsland yang hanya mengakui Staatsblad 1877.
              Hanya seorang presiden landraad di daerah Manado, yang
              menyimpang dari orang-orang sebelumnya, telah mengambil
              perumusan tahun 1875 itu pada tahun 1910. Adapun yang cukup
              mengherankan pula adalah bahwa di Aceh berlaku perumusan
              dari tahun 1875 dan bukan perumusan Sumatera dari tahun 1874.
                 Pendapat kedua yang menganggap bahwa pernyataan
              domein dari tahun 1874, 1877 dan 1888 tidaklah mungkin berdiri
              disamping pernyataan domein yang umum dari tahun 1875, dan
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111