Page 171 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 171

132     Orang Indonesia dan Tanahnya

            dapat dijadikan atau tidak sebagai hipotek, peraturan-peraturan
                                                  30
            mengenai aanvullend recht dan sebagainya.
               Mungkin karena alasan ini, maka sebuah lembaran negara
            yang diundangkan untuk seluruh daerah-daerah swapraja diluar
            Jawa baru-baru ini, telah mengubah nama landbouwconcessie
            menjadi erfpacht, sebuah nama yang sesungguhnya kurang tepat.
            Tetapi bukankah Indische mijnwet sendiri telah menunjukkan,
            bagaimana sederhananya pokok-pokok tersebut dapat diatur,
            juga dimana orang menyebut tentang konsesi.
               Maka dari semua uraian tersebut diatas, hanya ada sebuah
            kemungkinan yang dapat memberikan hasil yang baik, ialah:
            bertindaklah sebagaimana telah diperbuat oleh Van Dedem pada
            tahun 1894 untuk pulau Sumatera dan hapuskanlah pernyataan
            atas tanah-tanah yang tidak dibudidayakan beserta semua
            akibatnya yang telah timbul.
               Duymaer Van Twist, seorang Gubernur Jenderal yang
            telah mencantumkan penghormatan atas hak menguasai itu
            didalam Staatsblad tahun 1856 (dikerjakan lebih lanjut oleh
            bijblad 377), pada tahun 1870 telah mengatakan, bahwa dalam
            masalah memberikan tanah-tanah yang tidak dibudidayakan,
            landsdomeinrecht tersebut tidak perlu. Dikatakan pula olehnya,
            bahwa “Adalah merupakan suatu jalan juga. Benar, jika dengan
            menyampingkan sama sekali azas-azas pemerintahan kita
            sendiri, kita mengadakan penyelidikan-penyelidikan atas
            hak-hak tanah daripada penduduk, baik yang tertulis maupun
            yang tidak tertulis, dan akhirnya menjadikan hak-hak tanah




            30  Aanvullend recht ialah peraturan-peraturan hukum dimana orang-
               orang dapat menyimpang dari peraturan tersebut, dan hanya berlaku,
               jika sudah tidak ada lagi persetujuan di antara pihak-pihak. Contoh
               misalnya ketentuan undang-undang mengenai genuskoop.
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176