Page 181 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 181

142     Orang Indonesia dan Tanahnya

               Dan sungguhpun jumlah yang harus dibayar itu secara tidak
            tahu malu adalah sangat tinggi, maka perbuatan yang tidak
            dianjurkan itu akan tetap bersifat tidak jujur juga, meskipun
            pemerintah menamakan dirinya sebagai pemilik (eigenaar).
               Adapun larangan untuk menyerahkan tanah-tanah negeri
            (landgrond) atau memberikannya sebagai eigendom tetap
            dipertahankan didalam rencana undang-undang ini, dengan
            sedikit tambahan-tambahan yang merupakan suatu perbaikan.
            Akhirnya didalam penjelasan atas rencana undang-undang itu,
            dapat dilihat dengan jelas adanya sifat hendak menjauhkan
            diri dari hukum yang hidup dikalangan rakyat Indonesia: ia
            tidaklah menjelaskan persoalannya dengan sungguh-sungguh,
            tetapi dengan sengaja hendak membawa parlemen kearah jalan
            yang sesat.
               Menurut hemat kami, suatu penjelasan yang tidak dapat
            memberi keterangan yang sewajarnya atas suatu materi yang
            sedemikian nyata dan telah banyak dihapus secara mendalam,
            hanyalah merupakan suatu gambaran dari jiwa yang merana.
            Nafsu yang berkobar-kobar yang berkehendak agar supaya
            setiap pembaharuan dimulai dari pulau Jawa, meskipun daerah-
            daerah luar Jawa lebih banyak meminta perhatian, telah menjadi
            pokok kepercayaan didalam penjelasan itu. Juga daerah-daerah
            swapraja tidak disinggung-singgung; bagi pendapat para
            birokrat, yang Jawasentris itu, maka daerah-daerah ini selalu
            hanya merupakan soal sambilan (bijzaak).
               Maka barang siapa yang sekali lagi suka menjelajah seluruh
            persoalan ini, akan tampak dengan jelas betapa hebatnya
            perbedaan antara anggota-anggota parlemen dari tahun
            1866 adn 1867 disatu pihak dan tuan-tuan para birokrat dari
            tahun 1918 dan 1919 dilain pihak, baik dalam pandangan-
            pandangannya maupun didalam kepentingan-kepentingannya
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186