Page 185 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 185

146     Orang Indonesia dan Tanahnya

            pertama-tama pengakuan serta penghormatan akan hak-hak
            penduduk oleh pegawai pemerintah yang bersangkutan, dimana
            saja belum terdapat suatu peraturan penghalang (belemmerende
            verordening) yang melarang akan hal itu. Pertama adalah
            mengenai hal tentang pengurusan hak-hak penduduk Indonesia
            sendiri secara mandiri. Kedua, larangan pengasingan tanah-
            tanah milik orang-orang Indonesia kepada orang-orang Eropa,
            Tionghoa dan Arab, kecuali jika pemerintah menyetujui akan hal
            itu. Ketiga, memberi kesempatan yang luas kepada kapital Barat
            untuk mengusahakan tanah-tanah orang Indonesia dibawah
            pengawasan pemerintah. Semua ini tetap tinggal utuh dengan
            tidak terganggu. Maka tidak ada sebuah pun dari azas agraria
            yang penting telah dilanggar.
               Juga gambaran mengenai bahwa semuanya nanti akan
            berputar balik, tidak lain hanya merupakan bentuk semu belaka.
            Amputasi begitu saja atas kelima buah pasal-pasal mengenai
            domeinverklaring dan juga atas sebuah pasal yang bersangkutan
            dari Indische Burgerlijk Wetboek (pasal 526), yang selama ini
            boleh diibaratkan semacam penyakit usus buntu, tidaklah akan
            menimbulkan kesulitan, meskipun karena perbuatan tersebut
            kita dapat dicap sebagai penyokong kaum bolsjewik.
               Mengenai pasal 62 Regeeringsreglement, maka menurut
            hemat kami hanya dibutuhkan perubahan sedikit, yaitu agar
            supaya disamping kalimat vervreemding van landsdomein
            (mengasingkan tanah-tanah domein negeri) didalam ayat
            pertama (didalam rencana undang-undang tercantum dalam
            ayat 3), dilarang pula pemberian tanah-tanah tersebut dalam
            bentuk eigendom (uitgifte van grond in eigendom) agar supaya
            sebahagian istilah didalam ayat 4 diubah menjadi “uitgegeven
            in landbouwconcessie” (diberikan sebagai konsesi pertanian).
            Sedangkan ayat 5 diubah menjadi “geenerlei uitgifte van grond”
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190