Page 27 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 27

14    Aristiono Nugroho, dkk.

            tekanan yang kuat, dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
            buruh kulian agar tidak terbangun konflik. Demikian pula halnya
            dengan buruh kulian, yang menyesuaikan diri dengan Soemo-
            tirto agar mendapat perhatian yang cukup, dan sekaligus menye-
            suaikan diri dengan kulian agar ada kesediaan menyerahkan
            hak garap atas tanah sawah yang dimilikinya.
                Pada saat yang sama pihak-pihak ini tidak hanya menye-
            suaikan diri, melainkan secara aktif melakukan berbagai upaya
            agar kepentngannya tetap terjaga, sambil terus terkoneksi
            dengan pihak-pihak lainnya. Pihak-pihak ini tetap berusaha saling
            mempengaruhi, dan saling menguasai, serta memanfaatkan
            situasi dan kondisi yang ada bagi kepentingannya. Usaha-usaha
            ini akhirnya menciptakan pengaruh sosial, saat para pihak saling
            merespon. Masing-masing pihak berusaha mempengaruhi pihak
            lain dengan diiringi kesiapan merespon stimulus pihak lain,
            termasuk merespon pengaruh yang didesakkan oleh pihak lain.
                Sebagai pemimpin lokal, Soemotirto telah mempersiapkan
            diri untuk menghadapi dinamika masyarakat atas kebijakan yang
            ditetapkannya. Persiapan diawali dengan kecermatannya dalam
            melakukan urut-urutan tindakan, misalnya dimulai dengan
            desakkan kepada kulian, dorongan kepada buruh kulian, pelak-
            sanaan pemberian dan penyerahan hak garap atas tanah sawah,
            pengambil-alihan tanah yang dianggap diterlantarkan yang
            diteruskan dengan redistribusinya kepada masyarakat, serta
            aktivitas penataan pemukiman desa. Selanjutnya Soemotirto
            melakukan pendekatan personal kepada kulian, buruh kulian,
            dan masyarakat pada umumnya untuk mencegah resistensi. Soe-
            motirto mengetahui, bahwa masyarakat merupakan satu kesa-
            tuan yang guyub, yang terdiri dari kelompok-kelompok yang
            masing-masing memiliki perannya sendiri-sendiri. Adakalanya
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32