Page 28 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 28

Resonansi Landreform Lokal ...  15

              antar konflik timbul gesekan, ketegangan, dan perjuangan atas
              kepentingannya; sehingga stabilitas dan konsensus yang ada
              harus ditata-ulang. Meskipun demikian, masyarakat merupakan
              suatu jaringan antar kelompok yang terorganisir, dan bekerja
              secara teratur menurut tata nilai yang dianutnya.
                  Masyarakat Desa Ngandagan dapatlah dipandang sebagai
              suatu sistem yang stabil dengan kecenderungan ke arah keseim-
              bangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sis-
              tem yang ada yang dipandang telah selaras dengan lingkungan-
              nya. Keseimbangan tercapai ketika masing-masing pihak menja-
              lankan perannya masing-masing, contoh: (1) kulian berperan
              sebagai pendukung kesejahteraan masyarakat dengan menye-
              rahkan hak garap atas tanah sawah kepada buruh kulian, (2)
              buruh kulian berperan sebagai tenaga kerja bagi pelaksanaan
              kerja bakti dan ronda malam di Desa Ngandagan, (3) Pemerintah
              Desa Ngandagan berperan sebagai fasilitator yang mensinergikan
              kulian dengan buruh kulian, dan (4) masyarakat Desa Ngan-
              dagan pada umumnya berperan sebagai pendukung harmoni
              sosial yang berhasil dibangun di Desa Ngandagan.
                  Pada awalnya ide landreform lokal dikhawatirkan akan
              mengganggu keseimbangan masyarakat yang stabil. Tetapi
              dengan modal kewibawaan dan keadilannya, Soemotirto
              berhasil memaksakan landreform lokal di Desa Ngandagan tanpa
              menimbulkan destabilitas. Setelah berlakunya kebijakan Soemo-
              tirto, masyarakat Desa Ngandagan justru membentuk keseim-
              bangan baru, yaitu keseimbangan yang mendukung penerapan
              landreform lokal. Keseimbangan ini menimbulkan keserasian
              antara kulian, buruh kulian, Pemerintah Desa Ngandagan, dan
              masyarakat Desa Ngandagan pada umumnya. Inilah perubahan
              sosial yang mempromosikan keseimbangan yang serasi, sehingga
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33