Page 47 - Resonansi Landreform Lokal di Karanganyar: Dinamika Pengelolaan Tanah di Desa Karanganyar
P. 47
34 Aristiono Nugroho, dkk.
Resonansi landreform lokal ala Desa Ngandagan di Desa
Karanganyar membuktikan, bahwa pandangan yang menyatakan
bahwa pada dasarnya manusia jahat, egois, dan selfish meru-
pakan pandangan yang keliru. Landreform lokal di Desa Karang-
anyar telah membuktikan, bahwa pada dasarnya manusia baik,
sepanjang mendapat pencerahan, pengarahan, dan pengelolaan
yang baik. Demikian pula pandangan yang menyatakan, bahwa
manusia akan menjadi serigala pemangsa bagi manusia yang
lain (homo homini lupus), terbukti keliru karena berhasil dite-
rapkannya landreform lokal di Desa Karanganyar. Setiap manusia
dapat berkontribusi dalam kebaikan, sepanjang bersedia berga-
bung dan memiliki kesadaran bersama (collective consciousness).
Argumentasinya adalah, adanya kepentingan seluruh masyara-
kat yang lebih utama diwujudkan daripada kepentingan orang
per orang.
Penerapan landreform lokal di Desa Karanganyar telah
menguatkan semangat hidup guyub atau harmoni di kalangan
masyarakat. Meskipun masing-masing individu dalam masya-
rakat Desa Karanganyar memiliki perbedaan kepentingan, tetapi
dalam hal landreform lokal mereka memiliki kepentingan yang
sama, yang dibangun dengan basis kesadaran kolektif. Dalam
konteks landreform lokal, maka segenap anggota masyarakat
Desa Karanganyar tidak lebih dari “wayang-wayang” sosial, yang
selalu mendukung keberhasilan penerapan landreform lokal dari
masa ke masa. Sesungguhnya kesadaran kolektif masyarakat
Desa Karanganyar tidaklah hanya mendukung keberadaan land-
reform lokal, melainkan juga mendukung keberadaan Desa
Karanganyar sebagai suatu sistem ekologi sosial yang utuh.
Sebagai sistem ekologi sosial yang utuh, maka Desa
Karanganyar memiliki norma sosial dan norma hukum, yang