Page 240 - Konstitusionalisme Agraria
P. 240

B A B  VII





               PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH

                   KONSTITUSI MEMBERIKAN
                     MAKNA BARU MENGENAI

              KONSTITUSIONALISME AGRARIA









              Mahkamah berpendapat bahwa ketentuan dalam undang-undang
                  a quo justru telah memberikan aturan yang jelas atau adanya
              kepastian hukum (rechtszekerheid) dalam rangka penataan ulang
                    kepemilikan tanah (landreform) khususnya tanah pertanian
                   sehingga amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 yang kemudian
                      dijabarkan dalam UUPA (khususnya Pasal 7 dan Pasal 17)
              terwujudkan dalam UU 56/1960 yang mencerminkan bahwa tanah
                                   dan kepemilikannya adalah berfungsi sosial

                                  Putusan MK Perkara No. 11/PUU-V/2007



            Dibentuknya Mahkamah Konstitusi sebagai hasil dari amandemen
            UUD 1945 telah menghadirkan suatu ruang baru dalam menafsirkan
            makna konstitusi agraria Indonesia. Lewat kewenangan untuk
            menguji undang-undang terhadap UUD, setiap orang bisa tampil
            dihadapan Mahkamah Konstitusi untuk memperjuangkan hak
            konstitusionalnya. UU Mahkamah Konstitusi telah mengatur bahwa
            setiap orang, baik individu, kelompok, masyarakat hukum adat,
            maupun badan hukum dapat menjadi pemohon dalam perkara
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245