Page 265 - Konstitusionalisme Agraria
P. 265

asal negaranya,  berkesesuaian dengan asas National Treatment
                           48
            Clause dan Most favoured Nation yang telah lebih dahulu telah dimuat
            dalam General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan kemudian
            dalam Agreement Establishing The World Trade Organization, yang
            telah diratifikasi oleh Indonesia dengan UU No. 7 Tahun 1994,
            sebagai satu asas dalam perdagangan dunia. Dalam OECD Council
            Decision, sebagai satu Declaration on International Investment and
            Multinational Investment and Multinational Enterprises, dimuat apa
            yang disebut sebagai National Treatment Clause, yang dirumuskan
            sebagai komitmen negara anggota untuk memperlakukan semua
            kegiatan usaha yang berlangsung di wilayahnya, baik nasional
            maupun yang dikuasai oleh orang asing, dengan tidak berbeda dengan
            usaha domestik dalam situasi yang sama.
                 Sesuai dengan semangat untuk mengintegrasikan perekonomin
            Indonesia dengan perekonomian global, UU Penanaman Modal
            juga mengatur hampir semua jenis usaha dapat terbuka bagi modal
            asing kecuali yang dinyatakan tertutup oleh undang-undang.
            Terkait dengan hal ini, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa
            yang lebih mendasar bukanlah persoalan tertutup atau terbuka
            bagi modal asing, melainkan pada persoalan yang jauh lebih
            mendasar yaitu apakah negara akan mampu melaksanakan tindakan
            pengurusan (bestuursdaad), pengaturan (regelendaad), pengelolaan
            (beheersdaad), dan pengawasan (toezichthoudensdaad) jika terhadap
            suatu bidang usaha dinyatakan terbuka bagi penanaman modal
            sehingga tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat itu tetap terjamin.
                 Lebih lanjut Mahkamah Konstitusi berpendapat apabila
            terdapat keraguan akan kemampuan negara untuk melaksanakan
            keempat unsur yang melekat dalam pengertian “dikuasai oleh
            negara” itu yang mengakibatkan terancamnya tujuan sebesar-besar
            kemakmuran rakyat, maka adalah tepat jika terhadap bidang-bidang
            usaha tersebut dinyatakan sebagai bidang-bidang yang tertutup bagi
            penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri. Pada titik ini,



                 48 Pasal 3 Ayat (1) UU Penanaman Modal berbunyi, ”Penanaman modal diselenggarakan
            berdasarkan asas: a) kepastian hukum, b) keterbukaan, c) akuntabilitas dan d) perlakuan
            yang sama dan tidak membedakan asal negara.”

               234     Konstitusionalisme Agraria
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270