Page 329 - Konstitusionalisme Agraria
P. 329

Masyarakat hukum adat sebagai subjek hukum
            Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 sebenarnya telah menentukan bahwa
            masyarakat hukum adat merupakan subjek hukum yang memiliki
            hak-hak tradisional yang harus diakui dan dihormati oleh negara.
            Dalam putusan itu, Mahkamah Konstitusi menegaskan  bahwa
            pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat sebagai subjek
            hukum merupakan hal fundamental.

                 “… Hal penting dan fundamental tersebut adalah masyarakat hukum
                 adat tersebut secara konstitusional diakui dan dihormati sebagai ―
                 penyandang hak yang dengan demikian tentunya dapat pula dibebani
                 kewajiban. Dengan demikian masyarakat hukum adat adalah subjek
                 hukum. Sebagai subjek hukum di dalam suatu masyarakat yang
                 telah menegara maka masyarakat hukum adat haruslah mendapat
                 perhatian sebagaimana subjek hukum yang lain ketika hukum hendak
                 mengatur, terutama mengatur dalam rangka pengalokasian sumber-
                 sumber kehidupan.”

                 Penggalan pertimbangan putusan Mahkamah Konstitusi di
            atas menegaskan keberadaan masyarakat hukum adat sebagai subjek
            hukum. Pasal 51 UU Kehutanan pun menjadikan masyarakat hukum
            adat sebagai salah satu pihak yang dapat mengajukan permohonan
            pengujian undang-undang kepada Mahkamah Konstitusi. Pasal 51
            UU Mahkamah Konstitusi membedakan masyarakat hukum adat
            dengan badan hukum publik maupun badan hukum privat, oleh
            karena itu, Masyarakat hukum adat sebenarnya merupakan suatu
            jenis subjek hukum yang khas, yang disebut dengan masyarakat
            hukum adat. Kekhasan masyarakat hukum adat sebagai subjek
            hukum karena ia bersifat kesatuan/kelompok yang menjadikan
            nilai-nilai adat dan kesamaan hak tradisional termasuk atas wilayah
            tertentu sebagai syarat keberadaannya. Kemudian konstitusi juga
            mementukan syarat keberadaan masyarakat hukum adat sebagai
            subjek hukum itu ada pada masyarakat hukum adat yang masih
            hidup, sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bertentangan
            dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.





               298     Konstitusionalisme Agraria
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334